logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Peak Halimun

Lukman Husain by Lukman Husain
Sunday, 21 December 2025
in Disway
0
Peak Halimun

Screenshot

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh: Dahlan Iskan

Malam itu sudah 10 jam saya di dalam mobil. Di jalan yang nilainya lima. Sudah terlalu sore berangkat dari Bungku, ibu kota Morowali.

Begitu tiba di Tentena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. “Kita tidak jadi ke Poso. Kita tidur di Tentena saja,” kata saya pada suami Mega.

Belum pula makan malam.

Sambil cari-cari hotel kami makan malam. Ada resto ikan bakar yang terkenal: resto di atas air pinggiran Danau Poso. Tapi danaunya sudah gelap. Tidak bisa lihat keindahannya.

Related Post

Tetap Perawan

Ateis Rob

Tambang Triliun

Puisi Ayah

Sambil makan, kami menemukan hotel di pinggir danau. Kami tidak sempat melihat apa komentar netizen soal hotel itu. Yang penting: ambil kamar yang paling mahal di situ. Logikanya: mahal=baik.

Ternyata seharusnya kami pilih kamar yang harganya murah saja. Kamar yang mahal itu = jarang ada yang menempati. Jarang dibersihkan. Apek. Tidak terawat.

Apa boleh buat. Toh hanya untuk tidur. Hanya lima jam. Pukul lima pagi sudah harus berolahraga.

Sepagi itu ufuk timur Tentena sudah benderang. Kamar itu ternyata menghadap ke danau. Ke ”anak danau”. Danaunya yang luas sendiri di sebelah anak danau itu.

Ini kali kedua saya ke Danau Poso. Yang pertama dulu untuk melihat proyek pembangkit listrik tenaga air di situ: kenapa tidak kunjung selesai. Padahal terjadi kelangkaan listrik yang akut di Sulteng –dan seluruh Indonesia. Kami temukan akar masalah. Lalu selesai.

Tapi bermalam di Danau Poso baru sekali ini. Sayang hanya setengah malam. Selesai berolahraga kami harus naik mobil lagi: 10 jam lagi. Di jalan bernilai lima lagi.

Dari Tentena kami ke kota Poso: sarapan di situ. Coto Makassar. Anda sudah tahu apa beda soto dan coto: soto terbuat dari daging sapi, sedang coto terbuat dari daging capi.

Dari Poso kami terus menuju timur: Ampana. Anda sudah tahu: Ampana adalah ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una.

Ampana itu penting kalau Anda akan ke surga bawah laut: di Pulau Togian. Di Teluk Tomini. Ampana juga penting kalau Anda akan berlayar ke kota Gorontalo di seberang laut sana.

Kami berhenti di Ampana: makan siang yang terlalu sore: 14.30. Ikan bakar lagi. Dabu-dabu lagi. Sayur kangkung lagi. Ini makan ikan bakar kelima secara beruntun dalam dua hari.

Pertama, ikan bakar di kawasan ini memang luar biasa enaknya. Kedua, tidak ada pilihan lain kecuali ikan bakar. Kalau tidak ikan bakar yang ada hanyalah bakar ikan.

Kami masih terus ke timur. Jalan raya sempit itu masih terus menyusuri pantai. Saya anggap ini sama dengan menyusuri jalan Pacific antara Los Angeles–San Francisco.

Pun ketika matahari sudah tenggelam kami terus ke timur. Hanya berhenti sebentar di dekat kota kecamatan Poh. Temannya teman saya sedang menyelesaikan proyek pabrik kelapa. Lengkap. Pabrik santan, tepung kelapa, pembekuan air kelapa, dan minyak kelapa. Sehari perlu 200.000 butir kelapa.

Sepanjang 10 jam perjalanan ini yang saya lihat memang hanya pohon kelapa. Di kanan-kiri jalan. Kadang pohonnya lebat. Kadang lebat sekali. Tengok ke kiri laut. Tengok kanan gunung. Antara laut dan gunung hanya ada lambaian pohon nyiur. Atau, yang terlihat adalah lubang-lubang di  jalan.

Pukul 21.00 barulah kami tiba di Luwuk. Ibu kota Kabupaten Banggai. Saya sudah ditunggu di situ: upacara adat perkawinan mantan anak buah di Luwuk. Acaranya sudah berlangsung satu jam sebelumnya. Saya telat. Tapi belum sangat telat.

Pengantin wanitanya: mantan wartawan Luwuk Post. Namanyi: Reski Sululing. Dipanggil Kiki. Dia alumnus Universitas Negeri Makassar jurusan sastra Inggris.

Kini Kiki bekerja di perusahaan LNG yang ada di Luwuk: Donggi Senoro. Memang, sekitar 15 tahun lalu, ditemukan sumber gas di laut Banggai. Dialirkan ke daratan terdekat: Luwuk. Sebagian untuk listrik PLN –lewat perjuangan yang berat. Sebagian besar lagi dijadikan LNG untuk diekspor ke Jepang.

Kota Luwuk berkembang pesat setelah cukup listrik dan ada proyek LNG. Bandara pun dibangun. Kini pesawat Boeing 737 sudah bisa mendarat di Luwuk. Dua kali sehari: dari dan ke Makassar

Perkawinan ini istimewa. Pengantin laki-lakinya bernama Ahmed Ipesa-Balogun. Kelahiran Nigeria. Dari keluarga elite di Nigeria.

Kiki-Ahmed bertemu kali pertama di Amerika. Yakni saat Kiki dapat program jurnalisme di Amerika. Ahmed sendiri pindah ke Amerika saat umur dua tahun. Dibawa ayah-ibunya. Kini Ahmed sudah warga negara Amerika.


Dahlan Iskan diapit mempelai, Ahmed dan Kiki.-HARIAN DISWAY-

Tahun lalu Ahmed terbang dari Amerika ke Luwuk. Betapa jauhnya. Ia menemui ayah Kiki: melamar. Ia cium tangan sang calon mertua. Langsung diterima.

Malam kemarin itu adalah upacara adat Bugis yang wajib dilakukan sehari sebelum pernikahan. Saya lupa nama upacaranya. Ibunda kiki adalah wanita Bugis. Sang ayah orang Banggai.

Pernikahannya sendiri berlangsung Sabtu pagi ini: di hotel Santika, Luwuk. Sedang upacara adat itu berlangsung di rumah Kiki yang amat sederhana di desa Bunga, di pinggiran kota Luwuk.

Ayah bunda Ahmed datang dari Amerika ke Luwuk. Pun keluarga besar Ahmed berdatangan dari Nigeria. Salah satunya menjabat penasihat presiden Nigeria. Mereka kelihatan tertarik pada upacara adat itu. Salah satu suami-istri dari Nigeria ikut jadi pelakunya.

Di acara itu, sembilan pasang suami istri bergantian memberi doa khusus: mengoleskan dua jenis ramuan ke telapak tangan pengantin wanita. Lalu mendoakannya.

Saya dijadwalkan menjadi salah satu yang ikut melakukannya. Batal. Itu karena saya datang tidak dengan istri. Padahal kalau terjadi, saya bisa jadi juara di antara sembilan pasang itu: hanya saya yang sudah merayakan 50 tahun perkawinan.

Sabtu pagi ini ”perkawinan” antar bangsa itu dirayakan di Luwuk. Saya lihat Luwuk jauh lebih maju dari yang saya lihat dulu. Inilah kota tercantik di seluruh Sulawesi –kalau sudah lebih maju kelak.

Kota ini berada di teluk yang permai. Bagian bawah, yang di dekat pantai, berkembang menjadi down town-nya. Pinggiran kotanya berbukitan yang berperan seperti backdrop-nya: Bukit Halimun.

Bukit Halimun kini berkembang menjadi kota baru. Dari sini bisa melihat down town di bawah sana: kalau malam indahnya cahaya seperti melihat Sentral Hong Kong dari arah The Peak di tahun 1930-an. (*)

Tags: BanggaiCatatan DahlanDahlan IskanDiswayluwukLuwuk PostNigeria

Related Posts

--

Tetap Perawan

Wednesday, 24 December 2025
Rob Reiner dan istri semasa hidup.--

Ateis Rob

Tuesday, 23 December 2025
ilustrasi lokasi tambang batu bara--pinterest

Tambang Triliun

Monday, 22 December 2025
Puisi Ayah

Puisi Ayah

Sunday, 21 December 2025
Ilustrasi dualisme di PBNU--

Dua Satu

Wednesday, 17 December 2025
Natal Papua

Natal Papua

Wednesday, 10 December 2025
Next Post
Astranusa Fest 2025, Ajang Melestarikan Budaya Sukses Memukau Pengunjung

Astranusa Fest 2025, Ajang Melestarikan Budaya Sukses Memukau Pengunjung

Discussion about this post

Rekomendasi

Kombes Pol. Wiyogo Pamungkas,S.I.K.,M.Hum - Kombes Pol. Agus Widodo,S.I.K.M.H. - Kombes Pol. Afri Darmawan,S.I.K,M.H.

Kapolri Mutasi Ratusan Perwira, Empat PJU Polda Gorontalo Ikut Dirotasi, Satu Kasubdit Jabat Kapolres

Monday, 22 December 2025
Ismet Mile Rombak Kabinet, Satu Pejabat Ditunda Pelantikan 

Ismet Mile Rombak Kabinet, Satu Pejabat Ditunda Pelantikan 

Monday, 22 December 2025
MELANTIK ANAK - Bupati Ismet Mile melantik anak dan menantunya menjadi pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemda Bone Bolango, Senin (22/12).

Mutasi Pejabat Bonbol, Ismet Lantik Anak dan Menantu

Tuesday, 23 December 2025
Husin Ali

Rebut Kembali Indonesia dari Hulu

Wednesday, 24 December 2025

Pos Populer

  • Kombes Pol. Wiyogo Pamungkas,S.I.K.,M.Hum - Kombes Pol. Agus Widodo,S.I.K.M.H. - Kombes Pol. Afri Darmawan,S.I.K,M.H.

    Kapolri Mutasi Ratusan Perwira, Empat PJU Polda Gorontalo Ikut Dirotasi, Satu Kasubdit Jabat Kapolres

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • 374 Penderita AIDS Meninggal di Kota Gorontalo, Didominasi Usia Produktif, Penyebab Seks Bebas Sesama Pria

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Ismet Mile Rombak Kabinet, Satu Pejabat Ditunda Pelantikan 

    85 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Kemuliaan Tanpa Panggung

    78 shares
    Share 31 Tweet 20
  • Testimoni Bintang Lima, Semangat Nadia Mahasiswi UNG dari Dapur Kos

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Berlangganan dengan email

Masukan email anda untuk menerima pembaruan berita terbaru dan terupdate dari Gorontalo Post

Join 2 other subscribers

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.