Oleh:
Muhammad Amier Arham
Aparatur Sipil Negara (ASN) sering dipersepsikan sebatas pelaksana administrasi pemerintahan. Namun di Kota Gorontalo, paradigma itu telah bergeser. ASN kini tampil sebagai penggerak inovasi sosial dan ekonomi bukan sekadar pelayan publik, tetapi juga aktor strategis dalam pemberdayaan masyarakat.
Melalui Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), peran ASN di Gorontalo terlihat semakin progresif. Pemberian penghargaan kepada ASN berprestasi tidak lagi sekadar seremoni, melainkan pengakuan terhadap kontribusi nyata mereka dalam menggerakkan sektor-sektor strategis, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Inovasi Nyata: Food Street UMKM
Salah satu bentuk inovasi paling menonjol adalah kegiatan UMKM Food Street yang diselenggarakan rutin di kawasan Pasar Sentral, di titik-titik kawasan tertentu dan bahkan hingga ke halaman kantor-kantor pemerintah. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang promosi kuliner lokal, melainkan juga katalisator ekonomi malam yang hidup dan berkelanjutan.
UMKM yang terlibat mendapatkan panggung untuk memperluas pasar, membangun loyalitas pelanggan, dan meningkatkan omset. Di sisi lain, kegiatan ini menciptakan efek ganda (multiplier effect) bagi pelaku rantai pasok: dari petani dan nelayan, penyedia bahan baku, jasa transportasi, hingga tenaga kerja informal.
Lebih dari itu, kegiatan ini menunjukkan bahwa kebijakan publik bisa hadir dalam bentuk yang kreatif dan berdampak langsung — bukan hanya lewat regulasi, tetapi juga melalui penciptaan ruang usaha yang riil dan inklusif.
Pertumbuhan Ekonomi Fantastik
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Kota Gorontalo tumbuh 6,16 % secara tahunan (yoy) pada Triwulan III 2025. Ini merupakan salah satu capaian tertinggi secara nasional. Dibandingka pada periode yang sama pada tahun 2024 tercatat pertumbuhan sebesar 4,13%, sebuah angka yang sangat solid di tengah perlambatan ekonomi global.
Pertumbuhan ini tidak terjadi secara kebetulan. Sektor perdagangan besar dan eceran, termasuk UMKM kuliner dan jasa, menyumbang porsi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Gorontalo. Ini membuktikan bahwa inovasi berbasis UMKM, seperti Food Street, bukan sekadar aktivitas ekonomi kecil-kecilan, melainkan pilar penting dalam struktur ekonomi kota.
Lebih menarik lagi, konsumsi rumah tangga — yang didorong oleh meningkatnya aktivitas UMKM — masih menjadi komponen dominan dalam pengeluaran PDRB. Artinya, kekuatan ekonomi Gorontalo benar-benar bertumpu pada gerakan ekonomi rakyat.
ASN sebagai Agen Perubahan
Keterlibatan ASN dalam merancang, memfasilitasi, dan menjalankan program-program seperti ini menunjukkan bahwa birokrasi bisa menjadi bagian dari solusi. ASN di Kota Gorontalo berhasil keluar dari zona nyaman birokrasi administratif dan menjadi penggerak perubahan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan.
Di saat banyak kota bergulat dengan stagnasi ekonomi, Kota Gorontalo menunjukkan arah berbeda. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat, pertumbuhan ekonomi bukan hanya angka di atas kertas, tapi nyata dirasakan hingga ke level terbawah.
Model seperti ini layak menjadi contoh nasional. Bahwa melalui kolaborasi, inovasi kebijakan, dan semangat pelayanan yang tulus, ASN dapat menjadi penggerak utama transformasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. (*)
Penulis adalah Pengamat Ekonomi










Discussion about this post