Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Lonjakan kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Provinsi Gorontalo memicu kekhawatiran dunia pendidikan. Sebagai langkah pencegahan, Siswa SMA Negeri 2 Gorontalo dibekali wawansan tentang kesehatan reproduksi.
Kegiatan ini digagas mahasiswa Keperawatan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat. Tujuannya, menanamkan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari perilaku berisiko sejak usia sekolah.
Pemateri ReproTalks, Wanda Ayu Nita, menjelaskan, materi disusun berdasarkan hasil pengkajian kebutuhan siswa melalui lembar pertanyaan. “Fokus kami pada dasar-dasar kesehatan reproduksi dan pencegahan infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS yang kini menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Dosen Keperawatan Agregat Komunitas UNG, Ners Nur Ayun R. Yusuf, S.Kep., M.Kep., menilai pola pacaran remaja yang banyak terinspirasi media seperti drama Korea atau sinetron berpotensi memicu perilaku berisiko.
“HIV bisa masuk tanpa disadari, dan gejalanya baru muncul lima hingga sepuluh tahun setelah infeksi. Pemahaman ini harus ditanamkan sejak dini,” tegasnya.
Antusiasme siswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Panitia bahkan memberikan hadiah untuk dua penanya terbaik. Para pemateri berharap, edukasi seperti ini dapat memantik kesadaran remaja Gorontalo untuk lebih peduli pada tubuh mereka dan menjauhi perilaku berisiko.
“Kami ingin siswa lebih aware terhadap kesehatan reproduksi, apalagi kasus HIV di Gorontalo kini berada di titik yang mengkhawatirkan,” tutup Nur Ayun. (Tr-76)













Discussion about this post