Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Aksi unjuk rasa mahasiswa kemarin (25/8), tak hanya terjadi di gedung Senayan Jakarta. Aksi unjuk rasa mahasiswa juga berlangsung di Gorontalo. Tepatnya di gedung DPRD Provinsi (Deprov) Gorontalo. Tapi isu yang diangkat berbeda. Kalau di Jakarta isunya soal gaji anggota DPR, di Gorontalo isunya soal tambang emas di Kabupaten Pohuwato.
Ada puluhan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan gedung Deprov. Mereka mulai merengsek masuk kantor Deprov pada siang hari sekitar pukul 14.00 wita. Saat para anggota Deprov mulai memenuhi ruang sidang untuk rapat paripurna pengesahan APBD-P 2025.
Setibanya di depan gedung Deprov, para mahasiswa mulai berorasi. Menyuarakan penolakan terhadap aktifitas perusahaan tambang di Kabupaten Pohuwato. Awalnya, dua anggota Deprov menemui pengunjuk rasa.
Yaitu Mikson Yapanto dari fraksi Nasdem dan Limonu Hippy dari Fraksi Gerindra. Keduanya dari dapil Boalemo Pohuwato. Tapi para mahasiswa yang juga berasal dari Pohuwato itu, meminta agar Ketua Pansus pertambangan dan Ketua Deprov menemui mereka.
Permintaan itu tak bisa dipenuhi karena ketua Deprov Thomas Mopili disaat yang bersamaan sedang memimpin rapat paripurna. Tapi pengunjuk rasa tetap ngotot dengan keinginan mereka. Mereka melanjutkan aksinya dengan membakar ban. Kemudian berupaya memaksa masuk kantor Deprov. Tapi dihalangi petugas polisi yang berjaga. Sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dengan pengunjuk rasa.
Karena tak bisa masuk kantor Deprov, pengunjuk rasa melanjutkan aksinya dengan menutup akses keluar masuk kantor deprov dengan memarkir truk yang mengangkut sound system pengeras suara di depan pintu pagar. Pengunjuk rasa berupaya menghadang anggota Deprov serta pejabat pemprov dan Gubernur yang akan meninggalkan Deprov setelah menghadiri rapat paripurna.
Dalam situasi itu, Gubernur Gusnar Ismail dan Ketua Deprov Thomas Mopili menemui pengunjuk rasa dan mendengar langsung aspirasi yang disampaikan. Setelah berdialog dengan Gubernur dan Ketua Deprov, para mahasiswa mengakhiri aksi unjuk rasa mereka pada sore hari. (rmb)












Discussion about this post