Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat, terutama dalam hal berpikir kritis, etika bermedia, dan kemampuan memilah informasi, menjadi perhatian serius Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone Bolango.
Untuk itu, sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang cerdas bermedia di tengah gempuran informasi digital. Dispersip Bone Bolango menggelar Lokakarya Literasi Digital, Rabu (25/6/2025). Kepala Dispersip Bone Bolango, Samsia Melu, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini tidak lain untuk meningkatkan pemahaman etika digital, agar tidak gampang menerima hoaks.
“Literasi digital bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Kami ingin warga Bone Bolango tidak hanya melek teknologi, tapi juga punya kesadaran kritis dan bertanggung jawab dalam bermedia,” ujar Samsia.
Ditempat yang sama Bunda Literasi Bone Bolango, Ruwaida Mile, menegaskan bahwa literasi digital mencakup lebih dari sekadar penggunaan perangkat atau media sosial tetapi juga kemampuan mengelola informasi, membedakan fakta dan opini, serta menghasilkan konten yang mendidik. “Saat ini anak muda sangat aktif bermedia, tapi belum semuanya punya daya kritis. Ini bisa berbahaya kalau tidak dibekali kemampuan literasi yang memadai,” ungkap Ruwaida.
Kegiatan ini juga menghadirkan dua narasumber, yakni Yusron Humonggio (pustakawan) dan Amiruddin, S.Kom., M.Kom. (akademisi). Mereka mengupas pentingnya kreativitas digital, etika bermedia, serta pengenalan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan edukatif dan produktif.
Menanggapi hasil diskusi, Dinas Perpustakaan akan menindaklanjuti kegiatan ini dengan membentuk komunitas “Sahabat Perpustakaan,” yang bertujuan menjadi wadah partisipasi publik dalam mendukung budaya baca dan penyebaran literasi digital secara lebih luas dan berkelanjutan. “Kami ingin ada ruang dialog yang aktif di tengah masyarakat. Bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi gerakan yang berkelanjutan,” tegas Samsia.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bone Bolango dalam merespons tantangan literasi di era digital. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dianggap sebagai kunci untuk membentuk generasi yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga bijak dalam mengelola informasi. (Mg05/Mg 06/Mg08/Mg12)












Discussion about this post