Gorontalopost.co.id — Banjir bandang dilaporkan menerjawang dua desa di Kecamatan Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato, Jumat (20/6) malam, yakni Desa Tuwea, dan Desa Bohusami. Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat sungai di kawasan itu meluap. Akibatnya, banjir yang terjadi jelang tengah malam itu, membuat dua desa itu porak-poranda. Bahkan, dua warga dari Desa Tuweya dilaporkan meninggal dunia karena terseret arus banjir.
Informasi yang diperoleh Gorontalo Post, menyebutkan, kondisi geografis dua desa itu memang terbilang rawan banjir, lantaran terdapat aliran sungai, dan kondisi drainase yang terbatas. Akibatnya saat curah hujan tinggi, banjir langsung meluap ke pemukiman warga. Dari data yang diperoleh menyebutkan, di Desa Tuweya terdapa 158 kepala keluarga yang terdapak, atau sebanyak 615 jiwa. Dua warga di desa ini dilaporkan meninggal dunia, yakni Ance Munu bersusia 42 tahun, dan. Laras Tiari (15).
Sementara itu, di Desa Bohusami, terdapat 197 KK yanhg terdampak atau 620 jiwa. Dilaporkan, Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga bergerak cepat menangani bencana ini. Penanganan darurat langsung dilakukan dengan menerjunkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial dan Tangana. Aparat kepolisian dan TNI juga langsung membantu melakukan evakuasi dan bantuan penanganan darurat bencana.
“Saya sudah perintahkan instansi terkait untuk segera memberikan solusi nyata bagi warga yang menjadi korban banjir,”kata Bupati Saipul Mbuinga. Ia mengaku belum bisa langsung ke kolasi bencana, tapi memastikan terus memantau perkembangan penanganan, serta kehadiran pemerintah bagi masyarakat terdampak. “Pak Wabup yang sudah ke lokasi. Langkah kongkret secepatnya dilakukan,”tandasnya.(mg-06)












Discussion about this post