Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Jemaah calon haji (JCH) kloter pertama Gorontalo atau kloter 28 embarkasi ujungpandang, resmi diberangkatkan ke tanah suci, Rabu (21/5) dini hari tadi.
Sebelumnya, pada Selasa(20/5) seluruh JCH asal Kota Gorontalo itu, berangkat melalui Asrama Haji Embarkasih Haji Antara (EHA) Gorontalo, menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Pemberangkatan dilepas langsung oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail.
“Doa yang pertama saya harapkan dari para jemaah haji Gorontalo saat berada di tanah suci adalah doa mewujudkan embarkasi di Gorontalo, kalau kita sudah jadi embarkasi, insya Allah bapak ibu semua atau keluarga yang akan datang tidak perlu lagi transit ke Makassar tapi langsung menuju tanah suci,”ujar Gubernur Gusnar Ismail.
Gusnar mengutarakan proses terwujudnya Embarkasi Haji Gorontalo menjadi salah satu fokusnya. Ia mengaku surat pertama yang ditandatangani yakni undangan rapat dengan Kakanwil Kemenag untuk membahas hal tersebut. Gusnar bahkan telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan.
Gubernur Gusnar berpesan agar jemaah melupakan sejenak urusan dunia dan meluruskan niat hanya untuk beribadah. Menurutnya, pelaksanaan sunnah haji menjadi penting namun jangan sampai lalai saat wukuf di Arafah sebagai rukun dan puncak haji.
“Saya anjurkan untuk bapak ibu haji ini sebaiknya tunggu setelah wukuf agar supaya kesehatan masih prima tidak perlu jor-joran karena jutaan umat manusia memperebutkan ruangan yang kecil biasanya tanpa kita sadar ketika berdesak-desakan Itu mengeluarkan energi yang banyak, oleh sebab itu saya menganjurkan jaga kesehatan” Jelas Gusnar.
Musim haji tahun ini provinsi Gorontalo memberangkatkan sebanyak 970 jemaah yang dibagi menjadi tiga kloter yakni 28, 30 dan 32. Pemberangkatan kloter 28 dilaksanakan pada hari ini dengan 393 jemaah yang diberangkatkan, disusul dengan kloter 30 dengan 393 jemaah pada hari Kamis dan kloter 32 dengan 184 jemaah yang diberangkatkan pada hari Jumat.
Kloter 28 yang terdiri dari 393 JCH asal Kota Gorontalo terdiri dari 386 jemaah reguler dan 7 petugas kloter. 152 jemaah laki-laki, 241 jemaah perempuan. Untuk jemaah tertua bernama Simon Kuku (81 tahun) dan jemaah termuda bernama Muhammad Adrian Yunus (19 tahun). (tro/Tr-76)
Comment