Persaingan Calon Sekda Kabgor Sengit, Pansel Klaim Tak Ada Titipan

Gorontalopost.co.id — Siapa yang akan menjadi ‘panglima ASN’ Kabupaten Gorontalo ? seleksinya sedang berproses. Tidak lama lagi, Panitia Seleksi (Pansel) segera menumumkan tiga nama calon yang akan disodorkan ke Bupati Gorontalo Sofyan Puhi.

Tiga nama tersebut merupakan hasil seleksi dari 13 pejabat calon Sekda yang menjadi peserta seleksi. Selanjutnya dari tiga nama itu, Bupati akan memilih salah satunya.

Untuk menuju tiga besar, persaingan para peserta begitu sengit. Hal ini diakui langsung ketua Pansel, Prof. Rauf Hatu. Kata dia, perolehan nilai para peserta tidak berselisih jauh, perbedaanya hanya berkisar 0,2 sampai 0,5 persen.

“Nilai antara satu dan lainnya tidak berbeda jauh, karena nilai kita berkisar dari 75 sampai 100, sehingga kalau berkompetisi paling selisihnya hanya beda kisaran 0.2 sampai 0.5 persen,”ungkap Prof. Rauf.

Dengan sengitnya perebutan kursi Sekda itu, Prof Rauf memastikan tidak ada calon titipan dari pihak tertentu, apalagi yang datang dari user dalam hal ini Bupati maupun Wakil Bupati Gorontalo. “Tak ada intervensi tentang siapa yang akan menjadi tiga calon. Tidak ada yang titipan, semua mereka punya potensi,”paparnya.

Pesaingan merebut kursi Sekda itu sudah terasa, ketika pendaftar calon Sekda ternyata tidak hanya datang dari internal Pemda Kabupaten Gorontalo, namun tercatat tiga calon Sekda berasal dari daerah lain di Gorontalo, seperti Suhondo Makmur (Kadis Perikanan Kabupaten Bone Bolango), Andris Amir (Kepala Dinas Lingkunga Hidup Kota Gorontalo), dan Haris Latif (Kepala Dinas PU Kabupaten Gorontalo Utara).

“Ini menunjukkan antusias mereka berkompetisi di Kabupaten Gorontalo dan tentunya bersaing secara ketat dan profesional,” jelas Prof. Rauf.

Tahapan seleksi lanjut Prof Rauf sudah selesai, saat ini pihaknya tinggal menunggu nilai asessmen yang dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), setelah itu rekapan nilai sekaligus perangkingan diserahkan ke Bupati Gorontalo.

“Jadi kalau sudah ada nilai dari BKN akan langsung diserahkan ke Bupati dan ketiga calon terbaik punya peluang dan kans yang sama menjadi panglima ASN,” jelasnya.

Sebelumnya, para peserta calon Sekda telah mengikuti rangkaian tahapan seleksi, seperti wawancara, rekam jejak dan juga tes makalah ilmiah. Lanjut Prof Rauf, nantinya dari hasil perangkingan nilai, tiga nama teratas yang akan disampaikan ke Bupati, akan diumumkan ke publik terlebih dahulu.

“Jadi tiga nama yang akan disodorkan ke Bupati nanti masih akan dites wawancara rekam jejak secara non tertulis, karena pansel tidak punya kewenangan menilai rekam jejak tidak tertulis,” tandas Rauf. (Wie)

Comment