Gorontalopost.co.id, KWANDANG — Akibat tidak kuat menyebrang sungai Boalemo, seorang petani yang kerap dipanggil Yaha atau Yahya Hasan, hilang terseret arus sungai deras.
Kejadian hanyutnya Yahya warga Desa Boalemo tersebut diperkirakan terkadi pada Rabu (05/03/2025) sekitar pukul 17:35 Wita saat Yaha bersama rekan-rekan lainnya kembali dari kebun.
Saat itu memang kondisi baru habis hujan, sehingga menyebabkan arus sungai cukup deras. Terinformasi, saat itu Yahya bersama dengan enam (6) orang lainnya usai mengupas jagung hendak pulang, dan jalan yang dilalui pulang ke rumah harus menyebrangi sungai.
Saat melewati sungai, Yahya dan rekan lainnya saling bergandeng tangan, namun sayangnya di pertengahan jalan, tangan Yahya terlepas, dan dirinya terseret arus sungai yang deras. Kondisi air sungai saat itu sangat keruh kecoklatan, namun tidak begitu dalam.
Karena kebanyakan dalam rombongan tersebut perempuan dan hanya ada sekitar dua orang pria, keberadaan Yahya yang hanyut tersebut terus terseret, sementara rombongan yang tersisah terus berupaya saling menyelamatkan diri.
Sementara Yahya masih terlihat tangannya seperti menggapai.Menurut keterangan dari salah saru warga, beberapa saat setelah terseret arus sungai, ada beberapa warga yang sempat menyusuri sungai untuk mencari keberadaan Yahya, namun hasilnya nihil.
Disisi lain, cuaca sore itu hujan, sehingga arus sungai cukup deras. Hal itu juga dikatakan oleh beberapa warga yang juga pada sore hari pulang dari kebun dan menyebrangi sungai yang sama, namun di lokasi yang berbeda.
Dari pantauan awak media di lokasi kejadian dan sepanjang pesisir sungai, banyak masyarakat yang berdiri di beberapa titik sambil membawa senter (alat penerang).
Sementara itu, informasinya tim BASARNAS juga telah turun dan melakukan upaya pencarian, hanya saja awak media ini belum sempat menemui, karena BASARNAS tengah berada di sungai tengah melakukan pencarian. (abk)









