Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Salah seorang nelayan asal Desa Bulango Raya Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) hilang saat melaut di perairan Sulawesi. Hingga berita ini ditulis tadi malam (23/9), korban belum ditemukan oleh tim SAR Gabungan.
Nelayan itu bernama Yunus Dulamino (46). Dia turun melaut pada Rabu (22/1) sekitar pukul 07:00 Wita bersama dua temannya menggunakan perahu masing-masing. Mereka mencari ikan di perairan dekat Pulau Hulawa atau Pulau Lampu.
Pada besoknya (23/1) antara pukul 07:00-08:00 wita, kedua teman korban melihat perahu korban bergerak berputar-putar. Penasaran dengan apa yang terjadi, dua rekan korban tersebut mendekat dan ternyata mereka mendapati perahu korban dalam keadaan kosong dan mesin masih hidup sehingga perahu tersebut terus bergerak dengan sendirinya.
Kedua rekan korban berinisiatif mencari keberadaan korban sambil menunggu perahu tersebut berhenti karena kehabisan BBM. Tapi, upaya pencarian awal tersebut tidak membuahkan hasil. Setelah perahu berhenti, rekan korban menarik perahu korban dan kembali ke Desa Bulango Raya. Lalu melaporkan kejadian tersebut.
Korban diperkirakan terjatuh dari perahunya, karena makanan korban masih utuh dan terbuka seperti akan segera dimakan, serta perlengkapan lainnya juga masih lengkap. Atas laporan dua rekan korban tersebut, Sekdes Bulango Raya, Amir Ismail sekitar pukul 13:30 wita melaporkan kejadian tersebut ke Pos SAR Gorut.
Laporan tersebut segera ditindak lanjuti. Analis SAR, Ibrahim Adam, saat ditemui di lapangan mengaku pihaknya langsung melakukan pencarian usai menerima laporan. “Laporan siang tadi kami terima sekitar pukul 13:00 Wita dan setelahnya kami langsung lakukan persiapan dan pukul 14:00 Wita kami langsung melakukan aksi pencarian” ungkapnya.
Hari pertama pencarian tersebut tim SAR Gabungan menurunkan 1 unit RIB yang berangkat dari Pelabuhan Kwandang, dan 1 unit perahu karet yang berangkat dari pantai Bulango Raya. Tim ini juga didukung dengan 3 unit perahu nelayan yang ikut membantu pencarian. “Personilnya dari BASARNAS termasuk ABK BASARNAS, TNI AL, TNI-AD, Polsek Kwandang dan masyarakat” tegasnya.
Ibrahim menambahkan, pencarian hari pertama tersebut belum membuahkan hasil. Tim terkendala dengan hujan, angin dan ombak. “Nanti kami akan melakukan evaluasi hasil pencarian di hari pertama dan juga mempelajari kondisi serta cuaca dan arus. Karena ini sangat penting dalam menerapkan metode pencarian dan dugaan lokasi,” jelasnya.
Waktu pencarian korban ditetapkan selama seminggu sejak pihak BASARNAS menerima laporan. Sementara itu, Kepala Desa Bulango Raya, Kisman Noe yang berada di Posko SAR mengatakan saat ini, kondisi cuaca tidak baik. Karena warga dihimbau untuk berhati-hati dalam melakukan aktifitas.
“Tentunya saya prihatin dengan kejadian ini, untuk itu saya menghimbau selaku pemerintah desa agar masyarakat selalu berhati hati dalam beraktivitas dan juga memperhatikan cuaca” tandasnya. (abk)










