Gorontalopost.co.id, KABILA BONE – Saat banjir menerjang Desa Huangobotu, Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango, Senin (21/10) malam, kondisi sangat mengerikan.
Bak air bah tumpah, debit banjir begitu arus, bahkan sejumlah warga yang hendak melintas nyaris terbawa banjir, belum lagi barang-barang warga banyak yang hanyut.
Paginya, atau Selasa (22/10), air susut, bahkan sungai yang membuat banjir, sejak pagi kemarin tak lagi ada air sama sekali, atau sudah kering.
Sementara itu, akses Jalan Trans Sulawesi penghubung Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang sempat tidak bisa dilalui, kemarin sudah terhubung kembali.
Yang membuat prihatin adalah kondisi masyarakat yang terdampak, material lumpur, dan batu menghantam rumah mereka, termasuk perabotan banyak yang rusak lantaran terendam dan terbawa arus.

Kapala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango, Achril Babyonggo, menyebutkan, banjir menyebabkan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.
Bahkan jika sebelumnya hanya dua desa di Huangobotu dan Biluango saja yang terdeteksi di Kecamatan Kabila Bone. Namun setelah didata masih ada satu desa lagi yang terdampak banjir yakni di Modelomo.
Hal serupa juga di Kecamatan Suwawa Selatan selain desa Libungo ternyata ada juga satu desa lagi yang tersampak yakni di desa Bondaraya.
Jika ditotalkan korban terdampak tergenang rumah sebanyak 803 Jiwa dan 225 KK. Dengan rincian untuk Kecamatan Kabila Bone didesa Huangobotu sebanyak 71 kk dan 251 jiwa (67 unit rumah terendam 30 unit rusak ringan-berat).
Desa Biluango sebanyak 50 kk 173 jiwa (30 Unit rumah terendam 5 unit rusak berat) dan Desa Modelomo sebanyak 62 kk 246 jiwa (55 Unit rumah terendam)
Sementara di Kecamatan Suwawa Selatan,di Desa Libungo ada sebanyak 28 kk 85 jiwa korban terdampak (19 unit rumah terendam). Dan di Desa Bonda Raya sebanyak 14kk 48 jiwa (11 unit rumah terendam).
Tidak hanya itu saja,sejumlah kerusakan berat juga menimpa beberapa infrastruktur seperti jembatan,dan sarana publik. Bahkan kantor desa Libungo dan Mushola didesa Huangobotu mengalami rusak yang cukup signifikan.
” Dalam upaya penanganan, BPBD terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mendata korban dan infrastruktur yang terdampak. Hingga kini, kebutuhan mendesak bagi para korban bencana meliputi alat kebersihan rumah tangga, sekop, pacul, argo, alkon, dan alat berat seperti excavator untuk membersihkan material yang menghambat aliran sungai,” ujarnya.
Pantauan Gorontalo Post, pasca terjadinya bencana banjir bandang tersebut, banyak rumah masyarakat yang dipenuhi material lumpur.
Tak hanya itu saja, ada beberapa pagar dan warung milik masyarakat, yang hancur akibat tertimpa batu besar. Selain itu, tempat penyimpanan ikan milik masyarakat nelayan, rata-rata sudah berada di laut dan tidak bisa lagi diselamatkan.
Yundika salah seorang Staf Kantor Camat Kabila Bone ketika diwawancarai menyampaikan, setelah magrib hujan turun cukup deras dan air Sungai Huangobotu meuluap sekitar pukul 20.30 Wita.
Dengan adanya material kayu dan batu, maka terjadi penyumbatan di jembatan yang mengakibatkan air tidak mengalir lagi dan merembes hingga ke rumah-rumah masyarakat.
“Bisa dilihat, rumah milik masyarakat rata-rata dimasuki air dan lumpur. Beruntung tidak ada yang mengalami kerusakan parah. Hanya saja ada tempat jualan, pagar dan tempat penyimpanan ikan yang sudah terbawa air,” paparnya.
Usai kejadian kata Yundika, masyarakat, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan telah melapor kepada pemerintah daerah kabupaten.
Hal ini kemudian direspon dengan cepat oleh pemerintah kabupaten, di mana Penjabub langsung turun ke lokasi beserta BPBD dan instansi terkait lainnya untuk melakukan peninjauan.
Tidak hanya itu saja, masyarakat pun langsung mendapatkan bantuan berupa bahan makanan, yang nantinya akan dimasak oleh masyarakat.
“Dari pemerintah kecamatan, sudah dibuatkan titik-titik untuk penanganan bencana. Semoga kedepannya tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini dan pemerintah daerah serta sejumlah instansi terkait, baik itu SAR, TNI, Polri, telah turun ke lapangan untuk meninjau lokasi, guna penanganan bencana kedepannya,” pungkasnya. (csr/tha/kif)











Discussion about this post