Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Partai Hanura di Deprov Gorontalo membuat kejutan. Tiba-tiba putar haluan (balipa.red) meninggalkan PAN dan PKB yang sebelumnya sudah bersepakat dalam satu fraksi gabungan yang dinamai fraksi Harapan Bangsa. Bahkan kesepakatan itu sudah diumumkan dalam rapat paripurna pembentukan fraksi pada 20 September lalu.
Namun pada rapat paripurna lanjutan, kemarin (2/10), Hanura tiba-tiba menyampaikan meninggalkan PAN dan PKB. Lalu bergabung dengan Demokrat membentuk satu lagi fraksi gabungan yang dinamakan fraksi Demokrat Nurani Rakyat.
Dengan begitu, di Deprov Gorontalo kini ada dua fraksi gabungan yaitu fraksi Amanat Bangsa yang terdiri dari PAN dan PKB. Lalu fraksi Demokrat Nurani Rakyat terdiri dari Demokrat dan Hanura.
Total ada 8 fraksi yang terbentuk di Deprov periode 2024-2029. Yaitu 6 fraksi utuh masing-masing Golkar, Nasdem, PDIP, Gerindra, PKS dan PPP. Lalu dua fraksi gabungan.
Keputusan Hanura meninggalkan PAN dan PKB untuk bergabung dengan Demokrat, memang sempat menjadi sorotan pada rapat paripurna.
Personil fraksi Golkar, Fikram Salilama mengatakan, pihaknya cukup kaget dengan langkah Hanura tersebut. Pasalnya, dalam rapat paripurna sebelumnya Hanura menyatakan bergabung dengan PAN-PKB dalam fraksi Harapan Bangsa. Dan keputusan itu sudah disampaikan dalam forum resmi rapat paripurna.
“Setahu saya kesimpulan rapat pada 20 September, memberi kesempatan kepada Demokrat untuk bergabung dalam fraksi yang sudah terbentuk. Bukan malah membentuk fraksi baru,” sorotnya.
Anggota Deprov dari PAN, Femmy Udoki mengatakan, keputusan Hanura itu cukup menyakitkan bagi PAN dan PKB. Karena sebelumnya Hanura sudah sepakat berada dalam fraksi gabungan. “Walau ini menyakitkan tapi kami hormati sepenuhnya keputusan Hanura ini. Ini bagian dari hak asasi mereka,” ungkapnya.
Anggota Deprov dari Hanura, Ekwan Ahmad pada rapat paripurna itu mengakui, tak mengetahui putusan soal langkah Hanura bergabung dengan Demokrat. Karena diambil oleh pimpinan partai. “Karena sudah jadi putusan partai, saya harus menjalankannya,” ungkapnya.
Ekwan mengatakan, dia legawa dengan putusan ini demi kebersamaan partai-partai di Deprov. Oleh karena itu, dia mengingatkan tak ada praktek transaksional yang mendasari Hanura hingga mengambil putusan yang mengejutkan ini. “Tidak ada bayar membayar. Ini demi kebersamaan kita semua di Dewan,” tegasnya.
Tapi disisi lain, Ekwan menyatakan melihat dinamika yang cukup alot dalam pembentukan fraksi menunjukkan bahwa Hanura walau hanya punya satu kursi tapi bisa jadi rebutan. “Saya senang walau saya hanya sendiri tapi malah jadi rebutan,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Anggota Deprov dari Demokrat Erwin Ismail pada kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf kepada partai-partai yang ada di Deprov. Karena gara-gara Demokrat, pembentukan fraksi menjadi agak molor. “Saya menyampaikan terima kasih sekaligus permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada teman-teman semua,” ungkapnya.
Seperti rapat paripurna sebelumnya, rapat paripurna kemarin juga berjalan alot. Tercatat ada 17 anggota Deprov yang melayangkan interupsi saat rapat paripurna. (rmb)











Discussion about this post