Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Pemerintah Kota Gorontalo tak pernah tinggal diam dalam menangani korban erosi sungai Bone yang sampai dengan saat ini masih mendiami tenda di kompleks Jembatan Talumolo II, Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo Raya.
Buktinya, berbagai macam solusi berupa tempat tinggal telah ditawarkan bagi mereka. Sayangnya, solusi yang ditawarkan ditolak. “Kami sudah menawarkan tempat tinggal yang layak kepada mereka, tapi ditolak,” ungkap Camat Dumbo Raya, Marwan Saleh.
Marwan mengungkapkan, penawaran tempat tinggal diajukan pihaknya sejak Agustus. Pertama, kata Marwan, mereka ditawarkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Gorontalo untuk menempati rumah susun.
Biayanya, menurut dia, digratiskan selama satu tahun. “Dari BAZNAS sudah menawarkan untuk tinggal di rumah susun dan gratis satu tahun,” ungkap Marwan ketika diwawancarai pewarta.
Selain tawaran dari Baznas, Marwan dan Lurah Botu juga sempat menawarkan dua tempat lain, yakni di Huntara Kelurahan Bugis dan rumah penyuluh BP3K di Kelurahan Botu yang fasilitasnya lengkap.
“Kami juga menawarkan dua tempat lainnya, di Huntara yang ada di kelurahan Bugis yang kemarin sempat ditinggali beberapa warga saat pembangunan Santorini. Tetapi, menurut mereka belum cocok,” ucap Marwan. “Mungkin mereka merasa jauh dari tempat kerja, dimana mereka jualan di warung yang di depan Bapppeda provinsi,” tambahnya.
Tawar menawar, lanjut Marwan, masih berlangsung sampai dengan sekarang. Besar harapan Marwan mereka mau dengan solusi yang diajukan Pemerintah Kota Gorontalo sembari menunggu upaya pembangunan rumah mereka selesai dikerjakan.
“Saya berharap ada kemauan dan kesabaran dari mereka untuk mau tinggal di tempat yang kami rekomendasikan, karena saya dan lurah Botu merasa tinggal di tenda yang sekarang itu, tidak nyaman untuk tidur maupun untuk beraktivitas lainnya,” tandasnya.(rwf)











Discussion about this post