Gorontalopost.co.id – Mantan Wali Kota Gorontalo dua periode, Marten Taha, nyaris ketinggalan kereta dalam kontestasi Pilgub Gorontalo tahun ini. Marten yang mendapat penugasan DPP Golkar sebagai calon Gubernur Gorontalo itu, tidak dilirik ‘Beringin’.
Partai yang kini dikendalikan Bahlil Lahaladia itu, justeru memberikan rekomendasi Golkar untuk calon ‘papan dua’ saja. Kini Marten segera ‘berlayar’ bersama Tonny Uloli yang juga kader Golkar untuk memenangkan Pilgub, setelah Partai Nasdem, resmi merestui keduanya untuk berpasangan.
Marten Taha kepada Gorontalo Post, Kamis (5/9) mengatakan, sampai dengan saat ini dirinya masih kader Golkar, partai yang membesarkan namanya selama ini.
“Saya masih kader Golkar, bahkan Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo,” tegas Marten. Ditanyai soal kemungkinan pemecatan dari Golkar, karena pencalonannya sebagai pendamping Tony Uloli yang akan berlawanan dengan Golkar, Marten hanya menjawab, jika pemecatan kader Golkar ada mekanismenya. Sebagai kader senior Golkar, Marten tentunya telah banyak berbuat untuk Golkar. “Pemecatan itu, ada mekanismenya,” ujar Marten singkat.
Sebelumnya, Marten sendiri merupakan kader Golkar yang mendapat penugasan DPP Golkar sebagai calon Gubernur Gorontalo. Sebagai mantan Wali Kota Gorontalo dua periode, Marten dinilai memiliki kans kuat merebut kursi Gubernur.
Hanya saja, partai berlogo pohon beringin rimbun yang menjadi tempat bernaung Marten selama ini, tidak merekomendasikanya sebagai calon gubernur.
Golkar yang menjadi pemenang Pileg Provinsi Gorontalo ini, lebih memilih kader Golkar lainya, dengan posisi calon Wakil Gubernur, yakni Idah Syahidah Rusli Habibie.
Idah berpasangan dengan calon gubernur Gusnar Ismail, mantan ketua DPD Demokrat Gorontalo, yang pada Pileg 2024 lalu, meraih tiga kursi di DPRD Provinsi Gorontalo. (rwf)












Discussion about this post