Stop Eksploitasi Anak, Ismail: Mereka Bukan Senjata untuk Mencari Nafkah

Gorontalopost.id, GORONTALO – Stop eksploitasi terhadap anak-anak. Demikian penegasan penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid ketika memberikan sambutan pada kegiatan peringatan hari anak nasional (HAN) ke-40 tingkat Kota Gorontalo, Sabtu (27/7/2024) di halaman rumah jabatan wali kota.

“Stop eksploitasi anak. Jangan paksa mereka untuk mencari nafkah,” tegas Ismail. Dia mengungkapkan, belakangan ini, eksploitasi anak marak terjadi. Dari beberapa kasus yang ditemukan, kata Ismail, anak dijadikan sebagai senjata untuk mencari nafkah.

“Itu bukan tugas mereka. Mereka harusnya mendapatkan pendidikan yang layak sesuai umur mereka. Inilah yang menjadi refleksi kita bersama,” ujar Ismail.

Untuk itu, pada peringatan HAN ke-40 ini, Ismail mengajak seluruh masyarakat Kota Gorontalo untuk merefleksikan kembali peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

“Hari anak nasional ini menjadi sangat penting untuk dilaksanakan, karena dengan peringatan ini, kita merefleksikan kembali peran kita sebagai pemerintah, orang tua dan masyarakat,” ucap Ismail.

Sementara, kegiatan peringatan HAN ke-40 ini, banyak kegiatan yang dilaksanakan panitia, yakni Dinas Pendidikan Kota Gorontalo. Kegiatan itu, diantaranya yakni jalan sehat finger painting, tarian anak, vokalia. Pesertanya adalah anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Gorontalo.

Ketua panitia peringatan HAN ke-40, Lukman Kasim yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan hingga kegiatan sukses dilaksanakan.

“Acara ini terlaksana, berkat kerja sama dengan LPP RRI Kota Gorontalo, IGTKI, PGRI, dan kantor perwakilan Bank Indonesia Gorontalo,” tandas Lukman dan menambahkan, tema yang dipilih pada kegiatan ini, adalah “Bela Negara Tanpa Senjata dengan Cinta Bangga Paham Rupiah Sejak Dini”.

“Hari ini kami mencoba memposisikan anak sebagai aset yang harus dijaga bersama, eksistensi mereka harus terus difasilitasi, sehingga bisa tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan kuat,” ucap Kadis yang kerap disapa Lukas.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Dian Nugraha yang menyampaikan beberapa hal terkait cinta bangga paham rupiah yang harus diterapkan sejak dini.

“Kami dari BI senantiasa memperkenalkan cara untuk cinta tanah air, dengan CBP Rupiah, kami juga sudah melaunching bahan ajar terkait CBP kemarin pada 2 Mei dengan Pemerintah Kota Gorontalo,” ucap Dian. “Hal ini untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak terharap rupiah, mereka senantiasa akan terdidik sejak dini,” tambahnya.

Bank Indonesia sendiri, kata dian, sangat menyambut baik peringatan HAN tahun ini, di Kota Gorontalo. Ia juga berpesan kepada para orang tua untuk konsisten merawat dan menjaga anak demi masa depan bangsa. “Kita sebagai orang tua mari menjaga dan merawat anak untuk masa mendatang,” ucap Dian.(rwf)

Comment