Gorontalopost.id, GORONTALO – Diduga terlibat penyalahgunaan narkoba, tiga masyarakat Kota Gorontalo ditangkap oleh Satuan Narkoba Polresta Gorontalo Kota.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, berdasarkan penyampaian dari masyarakat, di mana ada seorang lelaki yang bernama AR, warga Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, diduga memiliki dan menggunakan narkoba.
Atas dasar informasi itu, Tim Opsnal Satuan Narkoba Polresta Gorontalo Kota kemudian melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan, tepatnya pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 20.30 Wita, Tim Opsnal Satuan Narkoba mengamankan AR alias Agus, yang saat itu sedang melintas di Jalan Pemerataan, Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
Dengan disaksikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat, anggota kemudian melakukan pemeriksaan terhadap Agus.
Dari hasil pemeriksaan itu, Polisi berhasil menemukan satu buah pembungkus rokok LA Bold, yang didalamnya berisi satu sachet plastic kip, yang diduga berisi narkotika jenis shabu, terbungkus dengan plastic.
Atas temuan itu, pria berusia 48 tahun itu kemudian digiring ke Polresta Gorontalo Kota, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana,S.I.K,M.H melalui Kasat Narkoba, AKP Ricky P. Parmo,S.Hi membenarkan adanya penangkapan terhadap seorang masyarakat bernama AR.
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pihaknya, AR alias Agus mengaku bahwa barang haram itu didapatkan dari temannya yang bernama AAA, yang tinggal di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).
Agus mengenal AAA ini sejak mengikuti touring motor. Dari pengakuan itu, saat ini pihaknya sementara melakukan pencarian terhadap AAA. Selain itu, pihaknya pula turut melakukan penggeledahan di rumah Agus, yang ada di Kelurahan Biawu.
Hasilnya, ditemukan satu buah pembungkus rokok Sampoerna Hijau yang didalamnya berisi satu pireks kaca (Pipet), satu batang sedotan warna putih dan satu buah korek api gas warna biru.
“Pelaku sudah menggunakan narkoba jenis shabu sejak 2019 silam, dan barangnya seringkali di dapat dari AAA. Agus pula saat dites urine, positif menggunakan metafetamin (Shabu),” ungkapnya.
Ditambahkan pula oleh mantan Kapolsek Kota Utara ini, Agus telah resmi ditetapkan sebagai tersangka sejak 14 Mei 2024 lalu dan telah ditahan di Rutan Polresta Gorontalo Kota. Selain itu, dari hasil uji BPOM Gorontalo, barang bukti yang diamankan berat bersihnya yakni 0,21223 gram.
“Tersangka kami jerat dengan Pasal 112 ayat 1 Subsider Pasal 127 ayat 1 huruf a Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Pelaku diancam dengan pidana penjara empat tahun bagi pengguna narkotika golongan 1,” tegasnya.
Tak hanya itu saja, AKP Ricky P. Parmo,S.Hi pula turut menyampaikan, selain peredaran narkoba jenis shabu, pihaknya pula turut mengungkap penyalahgunaan narkoba jenis ganja.
Pengungkapan itu dilakukan pada Sabtu (25/5) sekitar pukul 00.10 Wita, di Jalan dr. Merdin Botutihe, Kelurahan Heledulaa Utara, Kota Timur, Kota Gorontalo. Pada saat itu telah diamankan seorang perempuan bernama NLR (22) alias Nur di kamar kosnya.
“Saat diinterogasi, Nur mengakui bahwa dirinya telah membeli sebanyak dua linting ganja dari teman yang bernama MH alias Sita, dengan harga Rp 50 ribu. Ganja itu disimpan oleh pelaku dii pagar kantor salah satu dealer yang berada di Jalan Dr. Hi. Medi Botutihe, Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur. Kami pun kemudian membawa pelaku untuk menunjukkan di mana letak dua linting ganja itu. Setelah itu, kami berhasil mendapatkan satu buah pembungkus rokok Esse yang didalamnya berisi dua linting ganja dan satu puntung yang merupakan sisa lintingan,” jelasnya.
Tak hanya berhenti sampai di situ saja, berdasarkan keterangan dan barang bukti yang telah diamankan, Tim Opsnal Narkoba langsung melakukan pengembangan dan mengamankan perempuan bernama MH alias Sita (21). Sita diamankan di rumahnya yang terletak di Jalan Gelatik, Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur.
“Saat kami lakukan interogasi, Sita mengaku bahwa telah menjual dua linting ganja kepada Nur. Sedangkan ganja yang dijual itu, dibeli oleh Sita melalui pemesanan online. Keduanya pun kemudian menjalani pemeriksaan di Polresta Gorontalo Kota,” terangnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan kata AKP Ricky, Nur dan Sita positif menggunakan narkoba jenis ganja. Keduanya pun telah resmi ditetapkan sebagai tersangka pada 30 Mei 2024.
Sedangkan barang bukti yang telah disita dan diuji ke BPOM Gorontalo, berat bersihnya kurang lebih 0,6731 gram. Selain itu, dari pengakuan tersangka Nur, narkoba jenis ganja ini sudah digunakan sejak 2022 silam. Sedangkan untuk tersangka Sita, telah menggunakan ganja sejak 2023 lalu.
“Untuk tersangka Nur, kami jerat dengan Pasal 111 ayat 1 subsider Pasal 127 ayat 1 huruf a Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHPidana, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Sedangkan untuk tersangka Sita, kami jerat dengan Pasal 111 ayat 1 subsider Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHPidana, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” pungkas AKP Ricky yang didampingi Kanit Narkoba, Ipda Nawir Mapparacca. (kif/tha/Mg-03)











Discussion about this post