Boul Diterjang Banjir, Empat Kecamatan Terendam

Gorontalopost.id, PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa empat kecamatan dengan 14 desa atau kelurahan di Kabupaten Buol, terendam banjir.

“Dari laporan yang kami terima, empat kecamatan yang terendam banjir tersebut yaitu Kecamatan Keramat, Lakea, Biau, dan Momonu,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andy Sembiring di Kota Palu, Ahad (3/3).

Dia mengungkapkan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi telah menyebabkan air sungai di masing-masing daerah setempat meluap ke permukiman warga.

Cuaca buruk juga menyebabkan gelombang pasang pada sepanjang pesisir pantai. Andy menjelaskan tiga desa terdampak di Kecamatan Keramat, yakni Busak 1, Busak 2 dan Monano.

Sementara, di Kecamatan Lakea, ada tiga desa terdampak, yaitu Ngune, Lakea II, dan Tuinan.

Selain itu, terdapat lima kelurahan terdampak di Kecamatan Biau, yakni Leok I, Kumaligon, Leok II, Kali, dan Kulango, serta satu desa di Kecamatan Momonu, yaitu Pinamula.

Andy menyebut Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan melakukan asesmen di lapangan.

Dia menjelaskan berdasar hasil asesmen sementara, sebanyak 50 jiwa atau 10 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, empat rumah rusak berat, dan enam rumah rusak ringan di Desa Busak 1, Kecamatan Keramat.

“Untuk Desa Ngune, Kecamatan Lakea, sebanyak 228 KK atau 948 jiwa dengan 91 balita, 31 bayi, dan 22 lansia, terdampak banjir,” katanya.

Selain itu 191 rumah, tiga madrasah, satu fasilitas kesehatan, dua masjid, dan tiga unit perkantoran, juga terendam banjir.

Selanjutnya, sebanyak 78 KK dan 78 rumah terendam banjir dengan tujuh rumah rusak di Kelurahan Kumaligon, Kecamatan Biau.

“Untuk daerah lainnya yang terdampak, saat ini masih sementara dilakukan asesmen,” ujar Andy. Dia menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, 25 keluarga atau 90 orang di Desa Ngune mengungsi ke tempat aman. Menurut dia, warga

terdampak banjir di Kabupaten Buol membutuhkan logistik berupa tenda, pakaian, makanan siap saji, pakaian, dan selimut, untuk kondisi darurat ini.

Andy juga mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan apabila bermukim di daerah yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor. (jpnn)

Comment