Gorontalopost.id, BONBOL – Fasilitas gazebo yang ada di kawasan wisata pantai di Desa Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango dihancurkan alat berat, Kamis (4/1) kemarin.
Perusakan itu buntut dari sengketa lahan dan berujung pada perintah eksekusi pengadilan nomor 12/Pdt.Eks/2023/PNGtlo tertanggal 12 Desember 2023.
Saat proses eksekusi berlangsung, sempat diwarnai kericuhan.
Pemilik gazebo dan warga setempat sempat melakukan perlawanan terhadap petugas eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Gorontalo.
Beruntung pembongkaran dikawal oleh pihak aparat kepolisian. Bersitegang antara petugas eksekusi dan warga akhirnya mampu diredam.
Data yang berhasil dihimpun, menyebutkan terdapat 25 fasilitas gazebo yang diratakan, selain itu, terdapat satu rumah semi permanen, satu rumah kuliner dan 20 dua pohon kelapa, ikut dieksekusi oleh tim juru sita PN Gorontalo.
Dari informasi yang diperoleh, proses eksekusi berlangsung setelah adanya putusan inkrah sengketa lahan yang diperebutkan antara Haryanto K Tilome dengan Yowan Botutihe bersama dengan lainnya.
Sengketa lahan seluas 3000 M2 itu dimenangkan oleh Haryanto K Tilome berturut-turut sejak putusan tingkat pertama di Pengadilan Negeri Gorontalo nomor : 10/Pdt.G/2022/PN.Gto.
Pada putusan banding Pengadilan Tinggi Gorontalo nomor 31/PDT/2022/PT.GTO juga menguatkan putusan PN Gorontalo, dan pada putusan kasasi Mahkamah Agung nomor 1488 K/PDT/2023 juga menegaskan jika lahan yang berada di lorong lima kawasan pantai Botutonuo itu adalah milik Haryanto Tilome.
“Proses eksekusi lahan awalnya dipicu oleh persoalan lama mengenai sengketa lahan antar warga yakni antara Yowan Botutihe dan lainnya dengan Haryanto K Tilome.
Sempat dimediasi beberapa kali namun tidak ada hasil sehingga harus berurusan dengan pengadilan, yang akhirnya berujung eksekusi.
Karena ada tiga putusan pak Haryanto K Tilome yang menang dan mereka ini bersaudara sebenarnya karena saling memiliki hubungan keluarga,” jelas Kades Botutonuo,Nuzzul Radjak.
Kendati begitu, masyarakat tetap bisa menikmati keindahan pantai botutonuo, dengan menggunakan fasilitas wisata lainya yang ada di kawasan itu. (csr)











Discussion about this post