Gorontalopost.id, GORONTALO – Sebagai upaya untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan prima kepada Masyarakat.
Balai POM di Gorontalokembali melaksanakan kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) bertempat di Balroom Saronde, Aston Hotel & Villas Gorontalo, Selasa (24/10/2023).
Kegiatan yang mengambil tema “Membangun Kualitas dan Standar Pelayanan Untuk Memberikan Solusi” itu dipimpin langsung Kepala BPOM di Gorontalo,
Stephanus Simon Sesa, SH. Juga dihadiri sejumlah Stake Holder dari kabupaten kota di Gorontalo yakni Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), unsur kepolisian Polda-Polres jajaran,
Disperindag, Rumah Sakit, Badan Narkotika Nasional (BNN), Kamar dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), Kwarda,
Farmasi, UMKM serta unsur Pers atau media Massa FKP tersebut turut dihadiri Penjabat Sekda Provinsi Gorontalo Budi Sidiki sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu Kepala BPOM di Gorontalo, Stephanus Simon Sesa, SH mengatakan, BPOM di Gorontalo sangat terbuka terhadap saran dan informasi dari seluruh stakeholder
dan masyarakat sebagai salah satu upaya dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan melakukan evaluasi untuk menilai kinerja pelayanan kepada masyarakat.
“Stakeholder” disini yakni pelaku usaha, akademisi, instansi pemerintah, Kepolisian, dan masyarakat pengguna layanan baik yang bersifat transaksional maupun non transaksional,”jelas Stephanus.
Tujuan dilaksanakannya FKP ini untuk menghimpun masukan dan harapan pengguna layanan publik Balai POM di Gorontalo demi terwujudnya pelayanan yang prima dan sempurna.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah komunikasi, berbagi informasi terkait pelayanan publik yang ada sehingga BPOM Gorontalo dapat memberikan pelayanan publik secara prima.
Lebih lanjut dikatakan Stephanus, sebagai implementasi pelayanan publik, pihaknya menggunakan sistem jemput bola, yakni menjaring Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang layak serta didampingi dan dikawal.

“Kita melihat sarananya maupun bahan baku yang digunakan dalam produk makanan dan minuman olahan sudah memenuhi syarat atau tidak,”ungkap Stephanus.
Pihaknya juga terang Stephanus terus melakukan upaya pengelolaan pemerintahan yang bersih efektif dan terpercaya untuk memberikan pelayanan publik yang prima dalam bidang obat dan makanan.
BPOM Gorontalo juga tambah Stephanus berusaha menerapkan pemerintahan yang bersih di lingkungan BPOM Gorontalo.
Untuk mewujudkan hal itu, masyarakat diharapkan membantu BPOM di Gorontalo dengan tidak memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun kepada petugas BPOM.
“Kami berusaha memberikan pelayanan di kantor maupun turun ke sarana-sarana layanan di luar kantor,”kata Stephanus.
Sebagai bukti kualitas dan standar pelayanan publik oleh BPOM di Gorontalo sudah sangat baik, maka BPOM di Gorontalo mendapat nilai Indeks Pelayanan Publik yakni 4,81 dari 5, sehingga masuk kategori nilai A.
Termasuk pelayanan prima, BPOM di Gorontalo cukup tinggi. Khusus untuk penyediaan sarana prasarana ramah, kelompok rentan dan disabilitas, BPOM
Gorontalo meraih nilai 87,08 dari indikator yang dinilai.
Sedangkan untuk pembangunan zona integritas, BPOM Gorontao masuk zona atau Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Pihaknnya juga jelas Stephanusi masuk Wiayah Bersih Melayani (WBM) nilainya 94,67. sudah memenuhi syarat BPOM memperoileh Wilayah dan Birokrasi Bersih Melayani (WBB).
Untuk membangun standar pelayanan, BPOM di Gorontalo juga mengeluarkan maklumat melakukan pelayanan sesuai standar pelayanan publik sebagaimana ditetapkan, hasil survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan “Alhamdulilah kami memperoleh nilai 97,12, tahun 2023, ini tentu sangat tinggi.
Kami juga sudah memberikan nomor ijin edar produk pangan olahan pada UMKM yang berjumlah sembilan orang,”tandasnya.

Sementara itu Penjabat Sekretaris Daerah Budiyanto Sidiki mengapresiasi upaya Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo dalam menjaga dan meningkatkan kualitas keamanan pangan yang ada di daerah. Upaya tersebut terlihat dari prestasi yang didapatkan oleh Provinsi Gorontalo di tahun 2023 ini.
Dua penghargaan yang diraih BPOM yakni Peringkat II Desa Pangan Aman Regional Timur di Desa Buluwatu, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara. Peringkat II Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) Aman Regional Timur di SDN 9 Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara.
“Prestasi tersebut merupakan hal yang membanggakan dan merupakan wujud kontribusi positif dari Balai POM Gorontalo dalam upaya penurunan tengkes melalui pendekatan konsumsi pangan aman dan gizi seimbang,” kata Budiyanto.
Lebih lanjut kata Budi, pembangunan di bidang kesehatan masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak untuk mengejar target indikator makro daerah.
Ia mencontohkan, masih rendahnya angka usia harapan hidup di angka 68,51 persen, tingginya prevalensi tengkes yang berkisar di angka 23,8 persen, serta menjadi provinsi tertinggi nomor dua dengan keluhan kesehatan yang berada di angka 35,85 persen.
Olehnya, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah untuk terus bersinergi dan bekerja sama dalam menangani hal tersebut.
Termasuk Balai POM Gorontalo sebagai lembaga yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan.
“Harapan kami semoga pelayanan publik BPOM di Gorontalo terus meningkat, dan masyarakat Gorontalo semakin aman dalam pemanfaatan makanan dan obat-obatan. (roy)











Discussion about this post