gorontalopost.id- Hubungan bilateral Indonesia bersama negara Bosnia dan Herzegovina (BIH) telah terjalin sangat erat sejak 29 tahun lalu. Dampak dari hubungan kedua negara yang sangat baik itu, menunjukan peningkatan kerja sama yang luas, tidak sebatas pada solidaritas politik, namun berkembang pada penguatan kerja sama ekonomi.
Gambaran hubungan Indonesia, dan Bosnia-Herzegovina itu, diungkapkan Duta Besar RI Sarajevo, Roem Kono, pada perayaan HUT ke 78 Kemerdekaan RI dan perayaan 29 tahun hubungan bilateral RI dengan Bosnia dan Herzegovina, di Hotel Hills, Sarajevo, Rabu (6/9) pekan lalu. Dihadapan para tamu dan undangan, seperti unsur pemerintah BIH, dan para duta besar negara-negara sahabat yang hadir, Roem Kono mengungkapkan, keberhasilan kerja sama kedua negara yang berdampak positif pada pertumbuhan perdagangan.
Dalam enam tahun terakhir, kata Roem Kono, perdagangan antar negara RI dan BIH selalu tunggi, bahkan pasca Pandemi Covid-19, sektor perdagangan tetap kuat. “Total perdagangan di bulan juni 2023 menunjukan peningkatan 196 persen, sedangkan ekspor Indonesia ke Bosnia dan Herzegovina tumbuh 130 persen. Sebaliknya, ekspor Bosnia dan Herzegovina ke Indonesia juga menunjukkan kenaikan drastis lebih dari 100 persen,”ungkap Roem Kono.
Pria asal Gorontalo ini menambahkan, selain perdagangan, kunjungan warga Bosnia dan Herzegovina ke Indonesia juga menunjukkan peningkatan tajam hingga 409 persen di tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Data-data tersebut, lanjut Roem Kono cukup untuk menunjukkan potensi kerja sama ekonomi yang menjanjikan untuk dipromosikan di kalangan dunia usaha kedua negara.
Selain itu, ayah dari Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F Kono ini menambahkan, pencapaian Indonesia khususnya sektor ekonomi semakin bersaing dan menunjukan kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan masuknya Indonesia ke dalam jajaran negara berpendapatan menengah, bahkan masuk anggota G20, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil. Sebagai gambaran, Roem Kono mengungkapkan pada triwulan II tahun 2023, ekonomi RI tumbuh 5,17 persen, meningkat 3,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. “Akhir juli 2023, PDB Indonesia mencapai US$ 4.580. Inflasi juga terus menurun tercatat 3,08 persen pada semester pertama 2023,”katanya. Secara keseluruhan, daya saing ekonomi Indonesia mendapat peningkatan dari peringkat 44 menjadi peringkat ke 34 tahun 2023.
Untuk menciptakan nilai tambah bagi industri nasional dan meningkatkan kesejahteraan, Indonesia berkomitmen untuk menerapkan kebijakan hilirisasi industri, khususnya di tiga sektor utama, yakni industri berbasis agro, berbasis bahan tambang dan mineral, serta berbasis migas dan batubara. Kebijakan hilirisasi ini mengamanatkan kegiatan pengolahan produk dilakukan di Indonesia sebelum diekspor ke luar negeri.
Kondisi perkenomian yang baik itu, membuat Roem Kono juga menawarkan peluang investasi di ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur bagi para ivestor BIH. Ada beberapa sektor yang terbuka pelauang investasinya, seperti infrastruktur dasar, infrastruktur pehubung, dan infrastruktur penunjang industri dan ekonomi, seperti smart city, sarana pendidikan, pertanian berkelanjutan, ekowisata, dan pemanfaatan energi dengan emisi karbon rendah. “Dalam setiap peran yang dijalankan Indonesia, bangsa kami senantiasa membangun semangat kebersamaan dan semangat kemajuan menuju pertumbuhan berkelanjutan untuk semua. Indonesia percaya bahwa dunia ini dapat menjadi lebih baik, jika kita semua berjuang bersama, recover together recover stronger,”tandas Roem Kono. (tro)











Discussion about this post