PENTING!
Informasi dalam artikel ini jangan jadikan inspirasi untuk melakukan hal yang serupa. Jika Anda mengalami gejala depresi, maka mengakhiri hidup bukanlah solusi yang tepat. Datangi Psikolog atau psikiater atau pihak-pihak yang dapat membantu anda dalam penyelesaian persoalan.
Gorontalopost.id- Aksi gantung diri yang dilakukan pria berinisial RB (41) warga Desa.
Dulupi Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo, masih menyisahkan misteri.
Pasalnya, hingga kini belum terungkap apa yang menjadi motif pria yang kesehariannya sebagai nelayan itu mengakhiri hidupnya di tali gantungan, Rabu, (26/723).
“Ya, untuk mofifnya masih terus kami dalami,”kata Kapolsek Dulupi Iptu Leksy Kadang, SH saat dikonfirmasi Gorontalo Post.
Ketika disinggung apakah korban RB selama ini sedang menderita penyakit menahun, Leksy menampik hal itu.
Namun diungkapkan Leksy, dari hasil pemeriksaan terhadap pihak keluarga dekat maupun istri RB, bahwa selama ini RB tidak menunjukkan adanya permasalahan, baik dalam rumah tangga maupun masalah pribadi.
“Istri RB yakni Salma Yantoni
(28) akui bahwa RB tidak ada masalah pribadi dengan siapapun.
Ini yang masih kami dalami apa sebenarnnya yang menjadi penyebab RB nekat bunuh diri,”ujar Leksy.
Sebelumnya dijelaskan Kapolsek dua balok di pundaknya ini, sekitar pukul 04.00 wita anak korban Sultan Kutei (8) sedang buang air kecil di dapur rumahnya.
Kemudian melihat ayahnya sudah dalam keadaan tergantung dengan seutas tali.
Bocah polos ini spontnitas membangunkan ibunya yang sedang tidur lelap di kamarnya.
Sultan dengan suara terbata-bata mengatakan kepada ibunya bahwa ayahnya sudah dalam keadaan gantung diri.
Mendengar hal ini, Salma langsung menuju ke dapur dan langsung menurunkan korban yang sementara tergantung di belakang rumah panggung tersebut.
“Pada saat anggota saya tiba di TKP, korban sudah terbaring di lantai rumah korban.
Tali yang digunakan korban untuk gantung diri sudah di lepaskan oleh pihak keluarga,”tandas Kapolsek. (roy)
Comment