Gorontalopost.id, JAKARTA – Indonesia Network Election Survey (INES) baru-baru ini merilis hasil survei terkait dinamika politik nasional menjelang Pemilu 2024. Survei yang dilakukan dalam periode 18-30 Juni 2023 ini menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto seiring mendekatnya gelaran Pemilu. Koordinator INES, Tri Sasono, mengungkapkan bahwa dalam hasil simulasi, nama Prabowo Subianto menjadi yang paling teratas dengan tingkat elektabilitas sebesar 42,8 persen.
Tri Sasono menjelaskan bahwa peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto dipicu oleh banyaknya suara pendukung Jokowi pada pemilihan presiden tahun 2019 yang memilih Ketua Umum Gerindra tersebut sebagai pilihan mereka untuk Pemilu mendatang. Dalam simulasi tersebut, Prabowo Subianto memperoleh dukungan sebesar 38,1 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 30,3 persen, Airlangga Hartarto dengan 20,4 persen, dan Anies Baswedan dengan 2,8 persen. Sementara itu, sebanyak 8,4 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak akan memilih siapapun.
Selain faktor pendukung dari suara Jokowi pada pemilu sebelumnya, elektabilitas Prabowo juga ditunjang oleh pemilih loyal yang tetap mendukungnya dalam Pemilu 2024 mendatang. Faktor popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas menjadi modal yang sangat penting bagi calon dalam setiap pemilihan. Menurut Tri Sasono, ketiga faktor tersebut harus terintegrasi dan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam upaya calon untuk meraih dukungan.
Menanggapi hasil survei INES, seorang pengamat politik dari Universitas Mulawarman Samarinda, Budiman, mengungkapkan bahwa kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden disebabkan oleh sikap tenang yang tetap ditunjukkan oleh Ketua Umum Gerindra tersebut, meskipun seringkali diterpa oleh isu-isu negatif. Budiman juga menyebutkan bahwa Prabowo tetap mempertahankan kedudukan dan wibawanya sebagai tokoh nasional dan calon presiden.
Namun, ketika ditanya mengenai hasil survei yang menunjukkan bahwa pendukung Jokowi pada pemilu 2019 lebih memilih Prabowo Subianto daripada Ganjar Pranowo, Budiman menyatakan bahwa hal tersebut dapat dimengerti karena pendukung Jokowi menganggap Prabowo memiliki kedekatan emosional dengan Jokowi dalam berbagai kegiatan.
Survei INES dilakukan dengan melibatkan total 2.200 responden dari populasi daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 yang mencapai 204.807.222 pemilih, yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Sampel responden diambil dengan menggunakan
teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage-random sampling). Dari jumlah responden tersebut, 67,8 persen merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang sudah pernah memberikan suaranya pada pemilu 2019, sementara 32,2 persen merupakan pemilih pemula yang akan memberikan suaranya pada Pemilu 2024.
Proses pengumpulan data survei dilakukan melalui wawancara melalui telepon menggunakan sambungan WhatsApp call. Hasil survei memiliki margin of error sebesar +/- 2,09 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Dengan adanya peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto menjelang Pemilu 2024, para pengamat politik dan masyarakat secara luas menyadari bahwa persaingan politik akan semakin menarik. Semua calon presiden akan berupaya memperoleh popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas yang tinggi untuk mendapatkan dukungan dari pemilih. Dalam situasi ini, Prabowo Subianto telah berhasil memperoleh perhatian dan dukungan yang signifikan, meskipun masih ada waktu yang cukup panjang hingga pemilihan presiden dilaksanakan.
Sebagai informasi, hasil survei INES ini menjadi acuan penting bagi para pengamat politik dan partai politik dalam menyusun strategi mereka dalam Pemilu 2024. Namun, perlu diingat bahwa survei ini merupakan gambaran situasi politik pada periode tertentu dan dapat mengalami perubahan seiring dengan perkembangan dinamika politik yang terjadi.












Discussion about this post