Belum Menyetor BIPIH, 151 CJH Gorontalo Terancam Gagal Berangkat

Gorontalopost.id, GORONTALO – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) reguler berakhir Jumat (5/5) hari ini.

Hingga sore kemarin, (4/5) sebanyak 151 CJH (Calon Jemaah Haji) Provinsi Gorontalo terancam gagal berangkat karena belum menyetor biaya pelunasan ke bank penerima setoran.

CJH reguler yang belum melunasi akan digantikan CJH porsi cadangan.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo melalui Humas Kemenag Hamdan Zain mengatakan, bahwa batas pelunasan ditentukan berdasar Keputusan Menteri Agama Nomor 352 Tahun 2023 tentang Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1444 H dan Penggunaan Nilai Manfaat.

Adapun pelunasan dibuka sejak 11 April lalu.

“Yang sudah melunasi sebanyak 827 CJH, sementara yang belum melunasi masih ada 151 CJH. Masih ada waktu sampai besok (hari ini). Jika tidak dilunasi, maka ada cadangan yang akan menggantikan sesuai urutan porsi minimal tahun porsinya estimasi pemberangkatan pada 2024 awal,” kata Hamdan ditemui di kantornya, Kamis (4/5).

Lebih lanjut dikatakan Hamdan, biaya pelunasan dihitung berdasar besaran bipih atau biaya haji 2023. Nominalnya ditetapkan sesuai embarkasi setiap provinsi.

Tahun ini jumlah CJH Gorontalo sudah kembali normal. Kuota calon jemaah reguler sebanyak 978 orang dengan prioritas CJH lansia berusia 80–92 tahun sebanyak 49 orang.

“Alhamdulillah tahun ini (kuota CJH, Red) normal lagi. Ini kali pertama sejak pandemi,” tutur Hamdan.

Untuk jumlah CJH Provinsi Gorontalo tahun ini terbanyak di Kota Gorontalo yakni 414 orang, disusul Kabupaten Gorontalo 278 orang, Bone Bolango 123 orang, Boalemo 78 orang, Pohuwato 68 orang dan paling sedikit Gorut 17 orang.

Terkait tentatif Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1444 H/2023 M. Jemaah gelombang pertama, dijadwalkan mulai masuk ke asrama haji embarkasi pada 3 Zulqa’idah 1444 H/23 Mei 2023.

Sehari berikutnya, mereka akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Madinah Al-Munawwarah untuk menjalani Arbain (salat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi).

Sementara jemaah gelombang kedua, masuk asrama mulai 7 Juni 2023. Secara bertahap, mereka diberangkatkan ke Jeddah mulai 19 Zulqa’idah 1444/8 Juni 2023.

Disinggung soal banyaknya permintaan masyarakat terkait kebijakan pendamping lansia. Ditegaskan Hamdan, hingga kini belum ada Juknis dari pusat mengenai pendamping lansia antar sesama jemaah haji.

“Ini yang perlu kami sampaikan ke masyarakat, tidak perlu merasa khawatir dengan lansia yang akan berangkat Haji. Karena mereka semua akan dibimbing dan diperhatikan oleh petugas khusus jemaah haji mulai dari pemberangkatan di tanah air hingga saat pelaksanaan ibadah Haji di tanah suci Mekkah nanti. Intinya CJH tersebut tidak sakit sakitan atau memiliki penyakit akut tertentu. Itu yang berisiko saat pelaksanaan ibadah nanti,” kata Hamdan.

“Untuk itu bagi jamaah lansia agar lebih pada menjaga kesehatan sehingga bisa layak mendapatkan istitoah dari kemenkes, ” tandas Hamdan. (roy)

Comment