Gorontalopost.id – Fortinet Indonesia, salah satu perusahaan cyber security terbesar di dunia menawarkan kerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Ini merupakan penawaran kedua yang dilakukan Fortinet Indonesia setelah Universitas Gajah Mada (UGM).
Fortinet ini merupakan perusahaan cyber security yang mengembangkan dan menjual solusi keamanan komputer, seperti firewall, perangkat lunak antivirus, sistem pencegahan intrusi dan komponen keamanan titik akhir.yang berkedudukan di silicon valley, California, Amerika Serikat.
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia, Fortinet telah mengembangkan platform training sejak tahun 2015. Saat ini, lebih dari satu juta orang di seluruh dunia yang telah memegang sertifikasi NSE dari Fortinet dan merasakan dampaknya dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan industri keamanan siber.
Marion Renaldo Rotinsulu, M.T., GCIH, NSE Architect, selaku Expert Security Consultant dari Fortinet mengatakan,Program yang disediakan oleh Fortinet dalam Academic diantaranya seperti kursus dan materi ujian.
Selain itu, ada juga slide untuk pengajar, petunjuk untuk pengajar, petunjuk untuk siswa, petunjuk pengerjaan lab dan perangkat virtual untuk membuat lab sendiri secara gratis.
“Sebagai bagian dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), Kami meluncurkan program yang bernama Fortinet academy yang terdiri dari tingkat 1 untuk beginner sampai dengan tingkat 8 untuk expert,” kata Marion Renaldo Rotinsulu.
Dirinya mengatakan, Program CSR dari Fortinet ini sejalan dengan keinginan Mendikbudristek Nadiem Makarim, dimana mahasiswa yang lulus harus memiliki daya saing sehingga bisa masuk ke industri kerja dan keterima kerja serta mendapatkan penghasilan yang layak.
“Ada dua opsi yang biasanya digunakan untuk membuat mahasiswa dapat berpartisipasi. Opsi pertama, Dosen atau Pengajar dapat memasukkan beberapa materi dari Fortinet NSE ke dalam kurikulum pengajaran di kelasnya dan Opsi kedua adalah Pengajar dapat meminta mahasiswauntuk mengambil NSE Academic Program sebagai bagian dari PR,” katanya memaparkan.
Fortinet menyediakan materi pembelajaran terhadap dosen secara free dan dapat di akses secara online dan belajar secara mandiri. Setiap siswa dan dosen yang didaftarkan oleh fakultas teknik, akan diberikan voucher ujian sebanyak satu buah untuk setiap tingkatan ujiannya (NSE tingkat 1 sampai dengan NSE tingkat 8).
“Untuk dapat memulai program ini caranya sangat mudah, Fakultas Teknik UNG cukup melakukan MOU dengan Fortinet Academy Program Institute. Program ini juga dapat digunakan oleh Politeknik dan universitas lainnya yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo,” kata Marion.
Dirinya juga menyatakan keseriusan Fortinet Indonesia dalam mengembangkan SDM dengan menciptakan lulusan yang berdaya saing Internasional. Terutama di bidang Siber Security.
“Kami sangat serius mengembangkan SDM keamanan siber khususnya di Indonesia, oleh karena itu kami mendorong semua pihak tdapat memanfaatkan academic program yang kami tawarkan. Di Indonesia sendiri kami baru menawarkan kepada UGM dan UNG. Untuk UGM sudah selelai MOU di tanggal 3 April 2023 kemarin,” katanya memaparkan.
Dirinya berharap apa yang dilakukan Fortinet ini bisa membantu para generasi muda dalam meraih prestasi dan memasuki dunia kerja.
“Ada banyak lapangan kerja yang bisa kita tuju di Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi, hanya saja banyak yang tidak menemukan jalur yang tepat dan cepat untuk bisa masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, dengan adanya kerjasama ini, kita bisa menemukan titik temu antara Industri dan Dunia Kampus,” kata Marion.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UNG, Dr. Ir. Sardi Salim, M.Pd. Dirinya mengatakan, apa yang dilakukan Fortinet Indonesia ini sangat bermanfaat untuk menunjang pengetahuan mahasiswa.
“Ini merupakan satu pengetahuan yang saya kira sangat penting bagi mahasiswa dan juga sangat dibutuhkan oleh para lulusan kita. Karena itu, kami berencana untuk melakukan kerjasama dengan Fortinet Indonesia,” kata Sardi Salim saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Mengenai kerjasama tersebut, dirinya masih kan membicarakan dengan sejumlah pihak terkait.
“Untuk kerjasama itu masih akan kita bicarakan nanti. Namun yg jelas menurut saya ini sangat penting bagi para lulusan kita saat mereka memasuki dunia kerja nanti,” pungkasnya. (*)











Discussion about this post