Gorontalopost.id — Kasus meninggalnya dua pekerja borongan di PT Pabrik Gula Gorontalo (PGG), selasa kemarin diambil alih oleh Polres Gorontalo.
Kapolsek Tolanggohula IPDA Gendut Hartono menjelaskan, pada Rabu (18/1/23) sekitar pukul 13.30, tim inafis Polres Gorontalo dipimpin langsung oleh KBO Reskrim melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan di lokasi.
“Persoalan penyelidikannya sudah ditangani oleh Satreskrim Gorontalo,” ungkap Hartono. Ditanyakan apakah direktur perusahaan dari PG Tolanggohula apakah sudah diambil BAP, Hartono mengaku belum. “Karena dari hasil memang ada ditemukan kelalaian dalam SOP keselamatan tenaga kerja, hanya saja untuk kelalaian ini lebih besar pada pihak pemborong,” jelas Hartono. Ditambahkannya juga karena penyelidikan sudah diambil alih oleh Polres Gorontalo, sehingga lebih akuratnya ada di pihak Polres Gorontalo.
Seperti diketahui, dua orang pekerja di Pabrik Gula (PG) Tolanggohula kabupaten Gorontalo, meninggal dunia. Selasa (17/1), akibat jatuh dari ketinggian kurang lebih 16 meter. Dua orang pekerja yang merupakan ayah dan anak dengan nama Hadi Siswanto (47) dan Dimas Darmawan (18) sedang melakukan perbaikan pergantian atap seng Sri Clarification di bagian proses 2 dan terjatuh dari ketinggian 16 meter dan mengenai cor lantai cane yard, yang mengakibatkan sejumlah luka di bagian kepala dan mengakibatkan keduanya meninggal.
Dimana dua korban merupakan pekerja borongan di PG Tolanggohula dan dikontrak sejak tanggal 11 januari sampai 4 februari 2023 untuk melakukan pekerjaan perbaikan atap seng Sri Clarification dibagian proses mesin penggilingan 2, dimana korban Hadi dan anaknya Dimas posisinya diatas dengan ketinggian sekitar 16 meter tanpa dilengkapi alat pengaman dan helm, sehingga saat insiden tersebut tak bisa menyelamatkan diri denga kondisi keduanya tak menggunakan alat pengaman. Sementara itu Humas PT PG Gorontalo Sartin Djou mengatakan, bahwa kedua korban buka pegawai atau karyawan PGG melainkan hanyalah pekerja borongan saja. “Polisi sudah datang dan wakil PG ke lokasi,”tandas Sartin singkat.
sampai dengan berita ini diturunkan Terpisah Kasat Reskrim Polres Gorontalo mengatakan, dari hasil olah TKP di temukan beberapa fakta yakni, adanya perbaikan atap pabrik PT. PGG yang bocor. Para pekerja bekerja di ketinggian lebih kurang 13-14 meter, Pekerja tidak dilengkapi peralatan kesalamatan diri dalam melakukan pekerjaan, di TKP di temukan bercak darah korban, adanya tumpukan Seng/atap.
Menurut keterangan Saksi pada saat mereka melakukan pekerjaan dengan posisi ada d atap Pabrik PT. PG, Korban An. Hadi terpeleset d seng/atap yang licin sehingga membuat dirinya meluncur sambil berteriak meminta tolong. Saat itu korban An. Dimas langsung menolong dgn melompat meraih tangan Hadi, namun naas keduanya meluncur & terjatuh. “Kedua korban merupakan ayah & anak mengalami MD (meninggal dunia),”tandas Kasatreskrim. (wie/roy)












Discussion about this post