Gorontalopost.id – Guna mengantisipasi beredarnya produk makanan dan minuman berbahaya di tengah masyarakat Gorontalo jelang natal dan tahun baru (Nataru).
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Gorontalo saat ini mulai mengintensipkan razia produk di sejumlah Distributor hingga retail.
Pantauan Gorontalo Post, Selasa (13/12/22), salah satu dari beberapa distributor yang dirazia BPOM adalah distributor yang memasok puluhan jenis makanan dan minuman siap saji ke sejumlah retail yang ada di Gorontalo.
Mulai dari produk kecap, ikan kaleng, sambal, susu untuk anak-anak dan orang dewasa, minuman kaleng bersoda dan lain sebagainya.
Adapun sasaran dari razia adalah untuk mengecek secara langsung apakah produk tersebut sudah kedaluarsa, memiliki ijin edar atau tidak.
“Ya, menyambut natal dan tahun baru 2023 ini kita melakukan program intensifikasi, keamanan pangan bagi masyarakat,”kata Kepala Balai POM di Gorontalo Agus Yudi Prayudana, S faram Apt, M.M kepada wartawan koran ini, kemarin.
Sebetulnya diakui Agus, BPOM di Gorontalo melakukan pengawasan secara rutin tidak hanya di Bulan Desember saja, melainkan sepanjang tahun.
Namun, untuk momen-momen tertentu seperti natal dan tahun baru, pihaknya kata Agus mengintensifkan atau meningkatkan pengawasan keamanan pangan bagi masyarakat.
Lebih lanjut diungkapkan Agus, biasanya permintaan bahan pangan meningkat saat momen natal dan tahun baru, sehingga BPOM tegas Agus mengintensifikasi dan memastikan keamanan pangan untuk masyarakat.
“Dengan melakukan pengawasan pada sarana ritel, distributor yang menjual bahan makanan siap saji.
Kita memastikan keamanan, mutu produk pangan serta tidak ekspire.
Untuk intensifikasi pengawasan kita lakukan selama tujuh tahap pengawasan, dari awal desember hingga Januari pekan kedua.
Jadi kita benar-benar pastikan di periode natal dan tahun baru, pangan yang distribusikan ke masyarakat terjamin keamanannya,”tegas Agus.
Untuk pasar tradisional juga pihaknya ungkap Agus melakukan monitoring melalui inovasi yang dinamakan si Laura (Siap Layanan Uji Gratis) dengan memaksimalkan peran dan fungsi mobil keliling.
Ini dilakukan untuk memastikan keamanan produk dari bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, atau pewarna yang dilarang.
Biasannya diakui Agus, untuk natalan banyak yang membuat parsel, sehingga ada oknum yang memanfaatkan barang-barang sudah ekspire sudah dekat.
“Nah itu yang kita hindari, kia pastikan produk yang dijual aman untuk masyarakat, jika nanti ditemukan barang ekspair maka kita minta sarana retail untuk segera memusnahkan produk tersebut.
Jika kedapatan menjual barang ekspair , maka kita berikan sanksi mulai dari peringatan, tapi jika sudah menjual dalam jumlah yang besar, apalagi tidak memiliki ijin edar maka bisa kita projustisia sesuai dengan uu pangan nomor 18 tahun 2012,”tandas Agus. (roy)












Discussion about this post