Gorontalopost.id – Proyek pekerjaan plat duiker di simpang empat traffic light, perbatasan Kecamatan Kabila – Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, dinilai membahayakan pengguna jalan.
Informasi yang dirangkum, pekerjaan plat duiker yang membentang tepat di traffic light Jalan Toto Tengah itu, sudah beberpa kali menyebabkan kecelakaan hingga konflik lalu lintas, terutama pada malam hari. Bahkan dalam dua pekan terakhir ini, sudah ada enam pemotor yang mengalami kecelakaan.
Rata – rata mereka adalah pengendara yang ingin buru – buru melewati tikungan simpang empat, agar tidak terjebak lampu merah. Sejumlah pengendara mengaku pernah mengalami hal serupa hingga nyaris adu jotos dengan pengendara lain, karena tidak sengaja bersenggolan dan terjatuh.
“Saya lihat masih lampu kuning, jadi saya langsung belok kiri ke Jalan Toto Tengah. Nah, ada kendaraan dari arah berlawanan. Tiba-tiba saja, ban depan saya slep, sehingga tidak sengaja mengenai ban depan pengemudi motor tersebut. Bahkan setelah kejadian itu, kami nyaris baku pukul,” kata Landi Samali.
Warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi plat duiker pula mengaku, sudah sekitar enam kali terjadi kecelakaan lalu lintas, baik itu tunggal maupun bertabrakan.
“Setahu kami, sudah enam kali terjadi kecelakaan. Pekerjaan proyek plat duiker sudah selesai sekitar 2 bulan lalu. Tapi masih menyisahkan banyak kerikil, berdebu, dan ditambah lagi kondisinya agak tinggi dari jalan,” kata sejumlah masyarakat sekitar.
Masyarakat pun berharap, agar dalam pekerjaan proyek seperti ini, bisa dituntaskan sepenuhnya, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Kami sadar, ini merupakann upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Tapi bukan berarti, pembangunan tersebut harus memakan korban. Hal ini yang kami harapkan agar bisa diperhatikan oleh pemerintah Bone Bolango. Bukan hanya Bone Bolango saja, akan tetapi secara keseluruhan di Gorontalo,” harap Nirwan Onge, salah seorang pengguna jalan. (kif)










Discussion about this post