Gorontalopost.id – Remaja sebagai kelompok umur terbesar pada struktur penduduk Indonesia, menjadi fokus perhatian dan titik intervensi strategis bagi pembangunan sumber daya manusia. Permasalahan kesehatan yang beragam pada masa remaja seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, perilaku seks bebas serta masalah gizi seperti anemia, kekurangan/kelebihan berat badan dan eating disorders, perlu mendapatkan perhatian.
Jika tidak dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin maka akan menimbulkan masalah yang lebih berat lagi, terutama berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan pada masa dewasa nanti.
Sebagai salah satu bentuk perhatian kepada remaja, Jurusan Gizi Poltekkes kemenkes Gorontalo melalui Tim Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Fitri Yani Arbie, SST, M.Kes, telah melakukan “Pembentukan Posyandu Remaja” di Desa Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, dengan Tema Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM).
Tahapan kegiatan ini dimulai dari rekrutmen dan melatih tenaga kader posyandu, hingga Launching Pembentukan Posyandu Remaja oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Gorontalo yang diwakili Ketua Jurusan Gizi Indra Domili, SKM, M.Kes pada tanggal 19 November 2022.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pemerintah Kecamatan Tilango, Kepala Desa Tilote Burhanudin Ismail dan Kepala Puskesmas Tilango yang diwakili oleh Very Nurdin, SKM, M.Kes, serta masyarakat sasaran yaitu para remaja bersama orangtua. Dalam sambutannya Wakil Kepala Puskesmas Tilango dan Kepala Desa Tilote sangat mendukung penuh program Posyandu Remaja diwilayahnya.
“Tujuan kegiatan ini adalah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat yang dibentuk, dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja, dalam alih informasi dan keterampilan guna meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat khususnya bagi remaja,” ujarnya.
Kegiatan Posyandu Remaja ini tidak dipungut biaya, bahkan peralatan yang digunakan pada Posyandu Remaja juga telah disiapkan oleh tim pengabdian masyarakat.
Melalui kegiatan ini diharapkan nantinya dapat memberikan hasil berupa adanya peningkatan kemampuan dalam menjelaskan masalah gizi remaja dan kesehatan reproduksi berdasarkan ilmu pengetahuan mutakhir, peningkatan ketrampilan dalam hal deteksi dini dan upaya penanganan masalah gizi remaja, serta posyandu remaja dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. (wan/*)










Discussion about this post