Gorontalopost.id – walaupun di Provinsi Gorontalo hanya ditemukan 1 pasien yang mengidap penyakit gagal ginjal, namun hal tersebut membuat Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Aryati Polapa, turut memberikan perhatian dan khawatir.
Kekhawatiran Aryati atas hal itu, karena tidak adanya rumah sakit rujukan untuk pasien gagal ginjal akut, seperti yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman, beberapa waktu lalu.
Lantas Aryati menerangkan penyebab gagal ginjal akut pada anak berasal dari obat-obatan kimia yang berupa obat cair atau sirup, yang mengandung senyawa kimia yang dimaksud di antaranya adalah Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butyl Ether (EGBE).
“Sudah lama penyebabnya, nah efeknya nanti baru sekarang itu kan ini yang paling ditakuti oleh rata-rata yang punya anak balita, itu sudah mengkonsumsi dari bulan lalu atau tahun lalu ini yang ditakutkan itu jadi momok,” kata Aryati.
Menurutnya saat ini, selain pemerintah mencoba pencegahan dengan melakukan uji laboratorium terhadap obat-obatan sirup tersebut, pemerintah juga harus mewaspadai kemungkinan munculnya pasien gagal ginjal akut ke depan, terlebih untuk Provinsi Gorontalo yang belum memiliki rumah sakit rujukan.
“Nah tinggal upaya pengobatannya jadi garis bawahi itu bahwa ini sudah harus ditangani oleh provinsi maupun kabupaten/kota, tunjuk saja satu satu rumah sakit lengkapi sarasnya lengkapi personil yang punya spesialisasi keilmuan menyangkut ginjal itu dan yang ketiga siapkan anggarannya,” tandasnya. (abk)












Discussion about this post