Gorontalopost.id – Di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat saat ini. Sektor pendidikan didorong untuk terus bertrasformasi oleh Kemendikbudristek. Sepertihalnya SMPN 3 Satap Biluhu, Kabupaten Gorontalo. Meski letaknya berada jauh di pelosok Kabupaten Gorontalo. Namun, sekolah yang hanya memiliki sarana-prasarana serba kekurangan tersebut, tetap mampu mengikuti tuntutan perkembangan teknologi yang ada.
Roy Tilameo – Biluhu Barat
Tanjakan Terjal, berliku hingga jalan rusak harus dilalui ketika menuju SMPN 3 Satap Biluhu. Jarak tempuh ke sekolah itu jika dari pusat Kabupaten Gorontalo yakni selama kurang lebih 2 jam sejauh 65 Km. Sementara dari Kota Gorontalo ditempuh dengan waktu 2,5 jam sejauh 70 Km. Sekolah terpencil ini berada di Jalan Buke Panai Desa Biluhu Barat Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo. Jumlah siswa di sekolah itu sebanyak 52 orang
yang didukung oleh tenaga pengajar (guru) sebanyak 12 orang. Maulid, M.Pd Kepala Sekolah SMPN 3 Satap Biluhu kepada wartawan koran ini mengatakan, sekolah yang dipimpinya itu sudah beroperasi sejak tahun 2008 silam. Seiring berjalan waktu, sekolah ini menjadi regular tahun 2018. Kendati masih tergolong baru, namun Maulid mengaku belum banyak yang mengetahui jika sekolah ini sejak tahun 2022 sudah melaksanakan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) mandiri dengan moda online. Padahal, jika dipikir secara logika, sekolah terpencil tersebut hampir tidak mungkin bisa menggelar ANBK yang diketahui harus membutuhkan jaringan internet yang kuat. Hanya saja berkat terobosan dan inovasi Kepsek Maulid, yang sedikitnya paham tentang teknologi IT. Pelaksanaan ANBK moda Mandiri atau online sukses dilakukan hanya bermodalkan sistem jaringan Orbit. Biaya yang dikeluarkan untuk jaringan internet tersebut tidak besar yakni hanya sekitar Rp 750 Perbulan menggunakan Anggaran yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Alhamdulillah ANBK moda Mandiri atau online yang dilaksanakan selama dua hari yaitu Tanggal 19 hingga 20 September 2022 sukses. Juga sukses memajukan dan memperkenalkan sekolah walau serba kekurangan dan sekolahnya jauh dari pusat kabupaten dan serba kekurangan dalam hal Sarana dan prasarana,”kata Maulid. Lebih lanjut Maulid juga mengapresiasi kepada seluruh pihak, terutama guru-guru di SMPN 3 Satap Biluhu, yang telah menyukseskan kegiatan ANBK ini. Pria yang merupakan salah satu guru berprestasi Nasiona itu mengungkapkan, peserta UNBK di SMP 3 Satap Biluhu berjumlah 24 orang yang di bagi dua sesi.
Sementara komputer yang digunakan merupakan bantuan pemerintah sebanyak 23 unit. Maulid berharap agar SMPN 3 Satap Biluhu bisa terus meraih prestasi sesuai yang diharapkan. Seperti diketahui, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) selain perubahan nomenklatur menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), juga adanya perubahan sistem evaluasi pembelajaran. Apa perbedaannya? dan kapan jadwal dari ANBK 2021?
BNSP (Badan Nasional Standarisasi Pendidikan) sebuah badan turunan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyatakan jika ANBK adalah program penilaian terhadap mutu yang dimiliki oleh satuan pendidikan atau sekolah.
ANBK resmi menjadi pengganti UNBK yang telah diluncurkan pada tahun 2019 sebagai satu produk dari Merdeka Belajar dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Secara umum, ANBK adalah penilaian yang dilakukan di setiap jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat. Berbeda dengan UNBK yang dilaksanakan pada akhir tahun sekolah, ANBK dikerjakan di kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA.
Program ANBK tidak akan mengevaluasi capaian murid secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
AN dirancang tidak hanya sebagai pengganti UN dan Ujian Sekolah berstandar nasional, namun sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. (*)










Discussion about this post