Gorontalopost.id – Lambannya proyek pengerjaan drainase (Saluran air) di kawasan Jalan Nani Wartabone (eks.Panjaitan) Kelurahan Limba U II Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo mulai membahayakan warga. Kemarin, (11/9/22) sebuah mobil minibus jenis Mazda masuk got (saluran air) ditabrak mobil minibus Honda Brio. Untung saja tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan tunggal ini, namun kerugian materil yang dialami kedua pemilik mobil tersebut ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, insiden Lakalantas itu terjadi sekira pukul 04.30 Wita tepatnya saat Adzan Subuh berkumandang. Bermula saat mobil Honda Brio warna silver yang dikemudikan pria inisial AS (27) Warga Kelurahan Tenilo, Kota Selatan tengah melaju dari arah kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menuju Bundaran patung Saronde Kota Gorontalo.
Tiba-tiba mobil yang bertuliskan Swiss Gold Racing Team (nama sebuah kominutas mobil) itu oleng dan menabrak mobil minibus Mazda yang terparkir di tepi jalan tepatnya di depan salah satu rumah makan ternama di Kota Gorontalo.
Begitu kerasnya benturan dari mobil Brio hingga membuat mobil Mazda warna merah dengan nomor polisi BG 1833 JB terseret beberapa meter hingga masuk ke dalam saluran air yang belum tuntas dikerjakan. Warga yang melihat kejadian itu langsung mengevakuasi pengemudi mobil Brio yang diduga pingsan ke salah satu rumah warga.
“Untung saja pengemudi Brio aman karena bagian dada dan kepala hanya membentur airbag,”kata Husen Alamri (50) salah seorang warga setempat saat ditemui wartawan koran ini di lokasi kejadian. Sementara itu pengemudi Brio saat diwawancarai mengatakan, kejadian tabrakan itu hanya terjadi dalam beberapa detik setelah dirinya tertidur karena mengantuk. “Saya ngantuk sekali waktu itu dari arah UNG sudah mau pulang ke rumah di Tenilo. Pas mata tertutup tidak sadar hanya dalam beberapa detik saja saya kaget terjadi benturan.
Sebelum tabrakan saya masih sempat menghindari lubang di jalan,”kata AS. Pria yang bekerja di salah satu perusahaan swasta ini membantah jika dirinya mengemudi mobil dalam keadaan mabuk. “Saya tidak mabuk, hanya mengantuk sekali,”tutup AS.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gorontalo Kota Iptu Belly Rezaldy membenarkan kejadian itu. “Iya benar adanya lakalantas tersebut. Tapi kedua pihak sudah tidak keberatan lagi dan tanggung masing-masing karena ada ikatan persaudaraan,”tandas perwira AKPOL 2016 ini singkat.
Menurut penuturan warga sekitar, bahwa proyek Got yang sudah berbulan-bulan tidak dikerjakan ini sangat membahayakan warga khususnya pengendara kendaraan. Pasalnya, para pemilik mobil terpaksa memarkir mobil mereka di kedua bahu jalan karena jembatan akses ke halaman rumah mereka sudah terbongkar dengan adanya proyek got. Hal ini tentu membuat jalan menjadi sempit. “Ini Jalan poros dan tidak begitu lebar. Jika ada mobil diparkir di kedua bahu jalan, otomatis hal ini rawan kecelakaan. Hanya di Kota Gorontalo yang begini kondisinya. Pemerintah harus segera mendesak kontraktornya agar secepat mungkin menyelesaikan proyek yang sudah banyak terjadi kecelakaan tersebut,”pungkas Rudi Utiarahman.(roy)










Discussion about this post