PUNCAK BOTU -GP- Pembahasan perubahan APBD 2022 mulai bergulir. Badan Anggaran (Banggar) Deprov bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kemarin (6/9), mulai membahas kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) APBD-P 2022.
Dalam rapat itu, salah satu anggota Banggar, La Ode Haimudin, meminta agar kebijakan anggaran dalam perubahan APBD diharapkan bisa ikut menangani dampak bencana banjir. Yaitu kerusakan infrastruktur yang ikut mempengaruhi aktifitas ekonomi masyarakat. Misalnya kerusakan jembatan yang diakibatkan oleh banjir.
“Ada salah satu jembatan yang sudah hanyut diterjang banjir di Boalemo. Penanganan jembatan itu sudah saya ingatkan dari sejak beberapa waktu lalu. Tapi hingga jembatan itu ambruk belum tertangani,” ungkapnya.
“Karena itu saya meminta agar perbaikan jembatan itu bisa dianggarkan dalam perubahan APBD 2022. Anggarannya mungkin hanya sekitar Rp 500 juta,” tambahnya.
La Ode mengemukakan, perbaikan jembatan ini sangat diperlukan. Karena jembatan itu menjadi penghubung transportasi darat di wilayah sentra pertanian yang ada di Boalemo. “Kalau jembatan itu tidak ditangani dengan cepat ini akan mempengaruhi kelancaran pengangkutan barang,” pungkasnya. (rmb)












Discussion about this post