logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Single Image

Lukman Husain by Lukman Husain
Friday, 22 July 2022
in Disway
0
Bencana Sapura

DISWAY

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Oleh

Dahlan Iskan

TIGA hari terakhir saya terusik oleh single image ini. Itu istilah medsos. Saya menyebutnya video –tapi memang bukan video.

Di tayangan itu ada suara yang sedang bercerita: tentang jenderal polisi bintang dua. Namanya bukan FerdySambo, tapi satu kata: Fembo. Ia punya istri bukan bernama drg Putri Candrawathi, tapi namanyi juga satu kata: Aswati.

Diceritakan –dengan suara penyiar TV yang empuk–Fembo-Aswati sudah punya anak. Sudah jarang bersentuhan. Masing-masing punya kesibukan tinggi. Sang suami sering pergi. Ditemani polisi wanita yang masih sangat muda. Juga cantik. Ada namanyi di situ.

Ketika sang istri lagi pergi, di perjalanan, dia ingat wanita itu. Geram. Cemburu. Panas. Dia curhat ke sopir. Sampai  menangis. Panjang. Nelangsa. Menderita. Sampai menaruh wajahnyi di pundak sang sopir.

Diceritakan, sang sopir kikuk. Dan seterusnya. Seterusnya. Seterusnya. Sampai suatu hari sopir itu disergap di dalam kamar sang istri. Oleh sang suami. Diseret keluar. Dihajar. Babak belur. Habis. Lalu ditembaki. Lalu diatur skenario penyelamatan.

Di akhir single image itu ada disclaimer: “Ini hanya cerita fiksi. Kalau ada kemiripan nama dengan kejadian di dunia nyata itu hanya kebetulan”.

Saya merenung agak panjang selesai menonton itu. Bagaimana bisa seseorang mengunggahsingle image seperti itu. Ini dunia baru media. Saya tidak kenal sama sekali yang seperti itu.

Nama pengunggahnya Yogyasmoro. Itu nama di YouTube. Entah siapa aslinya. Di pojok kiri atas terlihat logo gedung abstrak beratap merah. Ada gambar bendera berkibar di atas atap itu. Lalu ada tulisan Police di bagian bawah gambar gedung.

Seorang wartawan beneran tidak akan bisa bersaing dengan model media seperti itu. Jangankan informasi sampai ke soal nangis di pundak, wartawan tidak bisa dapat keterangan yang paling sepele sekalipun: di mana HP milik si sopir.

Kalau itu memang karya fiksi  mengapa begitu miripnya. Kalau itu bukan fiksi, dia/ia harus mendapat hadiah jurnalistik Adinegoro. Berarti pembuat single image itu mendapat informasi dari sumber terdekat dengan peristiwa itu. Ia/dia adalah bagian dari orang dalam.

Tapi Yogyasmoro menegaskan itu fiksi. Judulnya: Tamatnya Karir Sang Jenderal Polisi.

Bisakah karya seperti itu dituntut? Tentu. Karya apa pun bisa dituntut. Tapi siapa yang akan menuntut?

Tentu pihak yang merasa dirugikan. Siapa yang dirugikan?

“Yang dirugikan pers dan masyarakat luas,” jawab Ilham Bintang, wartawan senior  pemilik media Cek&Ricek. Ternyata ia sudah lebih dulu  melihat single image tersebut. “Berarti pers kita bisa dianggap bohong selama ini,” tambah aktivis perfilman Indonesia itu.

Tapi pers tidak akan menuntut Yogyasmoro. Menurut pendapat saya, yang dirugikan paling besar adalah keluarga jenderal itu. Atau keluarga sopir. Tapi kan ada disclaimer bahwa itu fiksi?

Fiksi atau bukan masih harus kita tunggu perkembangan penanganan kasus tembak menembak polisi, di rumah polisi, di dunia nyata, di Duren Tiga Jakarta, 8 Juli lalu.

Siapa tahu jalannya cerita persis seperti di single image fiktif itu. Dan kalau benar maka jadilah fiksi itu fakta.

Bahwa media model seperti itu disebut single image saya juga baru tahu dari Ilham Bintang. Yakni gabungan antara suara, teks, dan gambar. “Yang seperti itu bikinnya mudah sekali,” kata Ilham.

Gambar yang disertakan di situ memang bukan foto-foto  dari peristiwa nyata. Ilustrasi gambarnya adalah sketsa mirip tokoh-tokoh cerita di Duren Tiga.

Pengusutan peristiwa Duren Tiga itu sendiri kelihatannya tidak misterius lagi. Irjen Polisi FerdySambo sudah dinonaktifkan dari jabatannya: kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara. Bahkan dua pejabat polisi lagi ikut dicopot: Brigjen Pol HendraKurniawan, KaroPaminalPropam. Lalu KompolBudhiHerdi, Kapolres Jakarta Selatan.

Sudah pula ada keputusan untuk dilakukan otopsi ulang. Kubur Brigadir Polisi Yosua akan dibongkar. Kubur itu sekitar 2 Km dari rumah orang tuanya di desa Suka Makmur, di pedalaman Jambi.

Keluarga korban memang menghendaki itu. Pengacara keluarga, yang juga masih anggota keluarga, sudah diterima Mabes Polri. Keinginan itu dikabulkan. Pengacara juga sudah membuat pengaduan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.

Sejak awal keluarga juga minta agar adik Yosua bisa dipindahtugaskan ke Jambi. Yosua memang punya adik seorang anggota Polri. Namanya MaharezaHutabarat. Selama ini Mahareza bertugas di Mabes Polri. Di bagian pembinaan masyarakat. Kini ia sudah di BKO-kan di Polda Jambi. Pihak keluarga sempat sangat mengkhawatirkan keselamatan sang adik di Jakarta.

Permintaan itu langsung disampaikan ke Kapolda Jambi Irjen Pol A RachmadWibowo. Yakni saat Kapolda berbelasungkawa ke rumah duka di Desa Suka Makmur.

Saat itu hari pertama setelah mayat tiba. Kapolda datang secara pribadi. Kapolda menyetujui. Ia bilang akan membantu memindahkan sang adik. “Sekarang keluarga kami tenang,” katanya.

Jenazah Yosua sendiri tiba di kampung Suka Makmur tanggal 9 Juli. Berarti sehari  setelah ia tewas.

Waktu jenazah tiba ayah-ibu-adik-kakak Joshua tidak ada di rumah. Mereka masih dalam perjalanan jauh dari Padang Sidempuan, Sumut.

Jenazah tiba sekitar jam 15.00. Ayah-ibu-adik-kakak baru tiba tiga atau empat jam kemudian.

Tiga hari sebelum hari duka itu keluarga memang melakukan perjalanan ke Sumut. Mereka pakai mobil Rush hitam milik sendiri.

Tujuan pertama mereka ke Silangit, dekat Danau Toba. Jauh sekali. Lebih 25 jam perjalanan. Mereka ke makam kakek-nenek Joshua dari pihak ibu.

Dari Silangit mereka ke Padang Sidempuan. Tujuh jam perjalanan. Mereka ke makam kakek-nenek Yosuadari pihak ayah.

Di wilayah barat Sumut itu mereka juga mengadakan kebaktian. Di tengah kebaktian itulah kakak sulung Yosua menerima telepon dari adiknyi di Jakarta. Itulah telepon duka:  Yosua meninggal.

Si sulung menjawil badan Sang ayah. Agar Sang ayah mau menerima telepon dari Jakarta. “Ada berita duka,” ujarnyi.

Sang ayah lagi khusyuk kebaktian. “Nanti saja. Masih kebaktian,” ujar Samuel, sang ayah, tanpa memahami itu soal nasib anaknya.

Sesaat kemudian ganti adik bungsu yang menjawil Sang ayah. “Terima telepon ini. Yosua meninggal,” ujar si bungsu.

Kebaktian pun diakhiri. Mereka langsung naik mobil kembali ke Jambi. Perjalanan yang amat jauh. Mereka tidak sempat menyambut jenazah di bandara Jambi. Bahkan telat pula sampai rumah. Perjalanan itu memakan waktu hampir 20 jam.

Setelah sampai rumah keluarga ingin segera membuka peti jenazah.

“Ada anggota Polri yang menyampaikan ke kami peti jenazah tak boleh dibuka,” katanya kepada Andri Brilliant Avolda, wartawan Jambi Ekspres, grup Disway.

Namun Samuel ngotot. Ia cari alasan: untuk menambah formalin. Agar tidak cepat busuk.

“Saat itu ada keluarga yang ahli menyuntikkan formalin. Akhirnya dibolehkan dibuka,” ujar Samuel.

Setelah melihat jenazah itulah keluarga langsung memotret  bagian tubuh Joshua yang dianggap janggal. “Kami lihat  rahang bergeser. Perut sudah dijahit. Ada luka sayatan di jari,” katanya.

Itu akan terlihat kembali kalau kuburan dibongkar dan mayat diotopsi kembali. “Kami siap membongkar kuburan. Tapi belum ada kepastian kapan dilakukan. Pengacara kami juga belum diberitahu,” ujar Samuel kemarin.

Saya penasaran dengan single image itu. Akankah jadi perkara hukum. Atau akan jadi fakta. (*)

Tags: Dahlan IskanDisway

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Kopi Tembus Rp 40 Ribu per Kg, Di Pasar Tradisional, Pedagang Klaim Stok Minim

Kopi Tembus Rp 40 Ribu per Kg, Di Pasar Tradisional, Pedagang Klaim Stok Minim

Discussion about this post

Rekomendasi

Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025
Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.