GORONTALO – GP – Migrasi siaran televisi analog ke siaran digital saat ini sedang berlangsung. Pemerintah sudah memulainya sejak 30 April 2022, dan sesuai ketentuan migrasi siaran digital sudah harus selesai pada 2 November 2022, atau kurang lebih lima bulan lagi. “Siaran televisi digital itu tanpa kouta internet, bukan tv streaming, siaranya gratis,”ujar ketua komisi penyiaran Indonesia daerah (KPID) Gorontalo, Safrin Saifi.
Menurut Safrin, dengan siaran digital hak masyarakat mendapatkan siaran televisi berkualitas lebih terjamin, sebab gambarnya bersih, dan suaranya jernih. “Sangat bersih, kualitas gambarnya HD. Dan sekali lagi ini bukan siaran berbayar, tidak menggunakan internet,”jelasnya. Untuk mendapatkan siaran televisi digital, cukup menggunakan antena UHF biasa, dan menambah dekoder penangkap siaran digital set top box (STB) jika pesawat televisi yang digunakan belum didukung perangkat
DVB-T2.
Saat ini, STB sudah banyak dijual di toko-toko eketronik di Gorontalo, dengan harga yang bervariasi sesuai merek dan kebijakan harga toko. KPID kata Safrin, berharap masyarakat membeli dekoder STB yang memiliki sertifikat segel Kominfo agar kualitas STBnya terjamin dan baik. Untuk melihat daftar STB yang berserfikat Kominfo bisa mengeceknya melalui tautan https://siarandigital.kominfo.go.id/informasi/perangkat-televisi. “Jadi hanya menggunakan STB dan antena. Selebihnya silahkan menonton siaran televisi, karena tidak adalagi iuran bulanan yang dibayar,”terangnya.
Safrin juga mengingatkan, agar masyarakat aktif mengikuti sosialisasi program migrasi televisi digital, bisa diakses melalui siarandigital.kominfo.go.id, atau berkonsultasi dengan KPID maupun Kominfo di daerah. Sebab, lanjut Safrin, jangan sampai ada pihak-pihak yang menawarkan dekoder, dengan label siaran digital, tapi setiap bulanya masih dimintai iuran atau tambahan kouta internet. “Siaran televisi digital itu gratis, jadi jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan ini kemudian masih memitai iuran bulanan,”terangnya.
Sama seperti yang disampaikan Plt Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Ismail, ia menekankan jika siaran televisi digital adalah FTA atau free to air alias gratis. “Tidak perlu membayar iuran bulanan, siaran digital itu tetap free to air,”terang Ismail. Salah seorang warga Desa Pilohayanga, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Rahmat, mengaku baru mengetahui jika ada program siaran televisi digital, setelah mendapat sosialisasi yang digelar KPID Gorontalo bersama Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, di aula kantor Desa Polihayanga.
Setelah melihat gambar televisi, ia justru tak percaya jika siaran digital itu gratis. “Ini kan terang sekali. Ternyata gratis, antenanya juga hanya di-luar begitu, tapi gambarnya bersih,”ujar Rahmat. Menurut dia, awalnya televisi dirumahnya menggunakan antena UHF untuk menangkap siaran analog. Hanya ada 12 kanal, itu pun gambarnya banyak semut dan buram. Ia kemudian beralih ke tv kabel berlangganan. Hanya ada beberapa kanal, dan setiap kali tayangan sepak bola selalu diacak. “Hari ini baru tahu ternyata ada yang namanya siaran digital. Hanya menggunan antena dan STB itu, gambarnya luar biasa jernih. Saya akan segera beralih,”kata Rahmat.
Dalam dua bulan terakhir, KPID Gorontalo dan Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo memang intens melakukan sosialisasi analog switch off (ASO) di Gorontalo, dengan mendatangi desa-desa. Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, DR.A.W Thalib, mengatakan, masyarakat sudah harus beralih ke siaran televisi digital, sebab ASO Gorontalo segara diberlakukan. “Ketika diberlakukan, maka tidak adalagi siaran televisi terestrial yang ditangkap melalui antena. Jangan anggap televisinya rusak, tapi itu karena siaran analog yang sudah dimatikan. Maka segeralah beralih ke siaran televisi digital,”ujar A.W Thalib.
Ia juga meminta lembaga penyiaran penyelenggara multipleksing di Gorontalo untuk menambah jangkauan tangakapan siaran, sebab masih ada beberap wilayah di Gorontalo yang blank spot, tanpa sinyak siaran digital. “Ini menyangkut kebutuhan masyarakat, kami harapkan agar bisa ditambah jangkauanya, agar masyarakat di seluruh Gorontalo bisa menikmati yang namanya siaran digital ini,”tandas A.W Thalib. (Tro)
Comment