Gorontalopost.id — Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Desa Bulila Kecamatan Telaga, bukan hanya tidak terawat lagi, tetapi juga menjadi lokasi anak-anak pacaran hingga tempat miras di malam hari.
Pantauan Gorontalo Post, kamis (9/6), RTH yang diresmikan tanggl 13 Desember 2017 oleh pemerintah Provinsi dalam hal ini Wakil Gubernur Idris Rahim dan turut dihadiri oleh Bupati Goronalo Nelson Pomalingo kini terlihat kumuh dan tidak teratur lagi, kolam tepat di samping kiri pos KTL itu airnya tak pernah dikuras lagi sudah berwarna kecoklatan dan terdapat sampah didalam bak tersebut, belum lagi taman tersebut digunakan untuk kawula muda pacaran hingga menjadi tempat tongkrongan dan minuman keras di malam hari.
“POkoknya so tidak terawatt ini tempat, apalagi malam hari tidak diterangi lampu yang terang di RTH ini, sehingga menjadi lokasi orang pesta miras,” ungkap Yani Abdullah salah seorang warga sekitar. Ia juga menyayangkan RTH yang tepat berada di depan rumah dinas Telaga ini tak lagi diperhatikan.
“Jangankan menguras bak, rumput yang tinggi saja tidak dipotong dan banyak sampah,” ujar Yani. Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah baik itu Kecamatan dan juga pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi RTH tersebut.
“Semoga saja pemerintah bisa peka melihat kondisi ini dan merawat kembali RTH serta melengkapi fasilitas seperti penerangan lampu yang maksimal di lokasi ini, agar tempat ini tidak dijadikan tempat maksiat,” harapnya.
Sementara itu seperti diketahui dalam peresmian RTH kemarin, Bupati Prof Nelson Pomalingo menyampaikan jika pemerintah daerah terus berupaya memperbaiki dan mengembangkan wilayah Telaga agar lebih baik karena
Telaga berdekatan dengan Kota Gorontalo dan Telaga ini nantinya akan menjadi pusat monumen perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo, mengingat, telaga ini masuk dalam sejarah pembentukan provinsi Gorontalo, makanya kami sudah merencanakan untuk membangun monumen perjuangan disini, sehingga pemerintah daerah berharap semua rencana ini bisa direalisasikan.
Wakil Gubernur Idris Rahim pun mengatakan, RTH ini sebagai area atau jalur yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Penyediaan dan pemanfaatan RTH dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi kawasan atau area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan serta untuk tempat rekreasi dan olahraga masyarakat.
“Sehingga apa yang diharapkan oleh Bupati Gororontalo Nelson Pomalingo dan Wakil Gubernur Idris Rahim bisa terwujud dan bukan tidak terawat dan menjadi tempat seperti saat ini,” tandas Yani.
Secara terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syaiful Kiraman, mengaku selalu memperhatikan lingkungan untuk dibersihkan termasuk RTH Telaga, namun diakui dimasa pandemic kemarin karena terkait anggaran, sehingga pemeliharaan sejumlah RTH tidak termaksimalkan dengan baik. “Semoga saat ini kami bisa kembali memaksimalkan kinerja termasuk penataan kembali RTH Telaga,” tandasnya. (Wie)











Discussion about this post