Gorontalopost.id – Masa jabatan Bupati Boalemo Anas Jusuf sudah akan berakhir pada 22 Mei mendatang. Tapi sampai kini belum diketahui siapa birokrat yang sedang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo untuk mengisi posisi penjabat Bupati Boalemo.
Tak heran, saat rapat paripurna penyerahan rekomendasi laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur 2021 di Deprov Senin (11/4) yang dihadiri Gubernur Rusli Habibie secara virtual, dimanfaatkan anggota Deprov dapil Boalemo-Pohuwato, Dedi Hamzah, untuk mempertanyakan kandidat calon penjabat Bupati Boalemo yang akan diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Mohon pak Gubernur untuk bisa memaparkan siapa birokrat yang akan diusulkan ke Kemendagri untuk menjadi penjabat Bupati Boalemo,” ujar Dedi Hamzah.
Politisi PDIP ini mengatakan, informasi ini sangat dibutuhkan tidak hanya oleh dirinya sebagai anggota Deprov tapi juga oleh masyarakat Boalemo. Karena masyarakat termasuk dirinya berharap, figur birokrat yang akan menjadi penjabat Bupati Boalemo adalah sosok yang benar-benar mengetahui kondisi Boalemo.
“Bagaimana perekonomian di sana. Bagaimana kondisi daerah. Kondisi masyarakat. Dan harus paham situasi wilayah,” ujar Dedi Hamzah.
Namun saat Gubernur Rusli Habibie mendapatkan kesempatan berbicara dalam rapat paripurna menanggapi rekomendasi terhadap LKPJ, Gubernur rupanya tidak memberikan tanggapan terhadap materi pertanyaaan yang dilayangkan Dedi Hamzah.
Melihat situasi itu, Dedi Hamzah melayangkan interupsi ke pimpinan dewan mengingatkan bahwa materi pertanyaannya belum ditanggapi Gubernur.
Pada saat itulah Gubernur Rusli Habibie barulah memberikan tanggapan. Menurut Rusli Habibie, dia tidak memberikan tanggapan soal pengusulan penjabat Bupati Boalemo karena tidak sesuai dengan agenda rapat paripurna. Yang membahas rekomendasi LKPJ Gubernur.
“Tapi saya siap untuk memberikan penjelasan soal ini dalam kesempatan lain kalau diminta oleh pimpinan dewan,” ujar Rusli Habibie. (rmb)












Discussion about this post