Gorontalopost.id– Anggota Deprov dari Partai Amanat Nasional (PAN) Adhan Dambea, rupanya sudah jenuh meniti karir di Deprov Gorontalo.
Meski masa jabatan anggota Deprov periode sekarang, baru akan berakhir 2024 mendatang.
Anggota Deprov dapil Kota Gorontalo berniat ingin pensiun dari Deprov, bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Rusli Habibie-Idris Rahim (NKRI), Mei mendatang.
Hal itu dia sampaikan kepada Gorontalo Post, kemarin (10/1).
Ada tiga alasan yang mendasari keputusan Adhan untuk meninggalkan Deprov.
Pertama, kekecewaan terhadap sistem yang berlaku. Yang menurutnya, menyulitkan para anggota DPRD untuk maksimal menjalankan tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat. Utamanya dalam merealisasikan aspirasi rakyat.
Dua tahun lebih menjadi anggota DPRD, Adhan mengaku, banyak aspirasi anggota DPRD yang tidak terakomodir dalam APBD. Padahal DPRD memiliki hak budgeting.
“Kalau dihitung-hitung mungkin aspirasi rakyat yang disampaikan melalui saya hanya bisa terakomodir di bawah 5 persen,” jelasnya.
Ini dikarenakan, dalam setiap penyusunan APBD, Deprov tak banyak mengutak atik usulan program dari eksekutif.
Sehingga banyak aspirasi dari DPRD yang tidak bisa diakomodasi. Sehingga melemahkan fungsi budgeting DPRD.
“Nanti setelah tak lagi di sini (Deprov.red) saya akan keliling wilayah mengkampanyekan kalau kepala daerah dari partai A, maka Ketua DPRD sebaiknya dari partai B,” tambahnya.
Alasan kedua, karena rasa berdosa. Menurut Adhan, perjuangan anggota DPRD memperjuangkan dan menggolkan aspirasi rakyat, sebetulnya tidak hanya sebatas tugas utama anggota DPRD.
Tapi yang paling penting, tugas itu merupakan sumpah/janji anggota DPRD saat pelantikan. Dan janji itu harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat.
“Makanya saya merasa berdosa dengan kondisi seperti ini,” tambahnya.
“Dan alasan ketiga karena saya merasa kurang tertantang lagi untuk menyampaikan kritikan. Karena pak Gubernur akan berakhir masa jabatan Mei mendatang,” sambungnya.
Diketahui, selama ini Adhan dikenal paling getol menyampaikan kritikan terhadap Pemerintah Provinsi dibawah kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Rusli Habibie-Idris Rahim sejak ia pertama kali duduk di Deprov pada akhir 2019 silam. (rmb)
Comment