GORONTALO – GP – Kasus probable covid-19 varian omicron yang ada di Manado, Sulawesi Utara dari tiga warga negara (WN) Cina, dipastikan negatif varian omicron. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terkahir, jika tiga WN Cina di Manado itu tidak terpapar omicron. “Jadi, dikonfrimasi berita yang di Manado tidak Omicron,” kata Luhut, dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (20/11).
Luhut yang juga koordiantor PPKM Jawa-Bali itu mengatakan, kasus pasien yang terinfeksi Omicron hingga saat ini hanya ada di satu tempat, yakni di Wisma Atlet Jakarta. “Omicron baru ada di Wisma Atlet. Kita shield Wisma Atlet. Kita hanya satu tempat yang ada Omicron, yaitu di Wisma Atlet,” katanya. Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyampaikan terdapat lima kasus positif COVID-19 yang saat ini masih ditelaah kode genetiknya terkait varian Omicron di dalam negeri.
Dari lima kasus probable itu, tiga kasus COVID-19 yang sedang ditelaah kode genetiknya berada di lokasi karantina di Manado, Sulut, sedangkan dua lainnya di Wisma Atlet Jakarta. “Sedang menjalani isolasi di tempat khusus, yaitu dua kasus di tower Wisma Atlet Kemayoran dan tiga kasus di fasilitas karantina di Manado,” kata Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adi Sasmito.
Gorontalo Waspada
Kabar penyebaran Covid-19 varian omicron juga disikapi Pemerintah Daerah di Gorontalo. Apalagi dalam kunjungan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Gorontalo, baru-baru ini meminta untuk mewaspadai varian omicron yang belakangan sudah menyerang banyak negara. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr.Yana Yanti Suleman, mengatakan salah satu upaya yang dilakuakan mencegah omicron adalah menggencarkan vaksinasi dan tetap disiplin protokol kesehatan. “Kita harus siap menghadapi varian baru ini dan salah satu langkah yang harus kita lakukan adalah semakin gencar melakukan vaksinasi Covid-19,” kata dr. Yana.
Kadinkes dr. Yana juga menghimbau masyarakat segera melakukan vaksinasi dengan dosis lengkap sebagai upaya mengurangi risiko kesakitan dan perawatan di rumah sakit. “Saat ini vaksinasi Covid-19 masih menjadi salah satu upaya preventif agar tidak terjadi keparahan saat terinfeksi Covid-19 juga semakin disiplin protokol kesehatan serta meningkatkan 3T yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dan Puskesmas serta memperketat pintu masuk ke Gorontalo baik melalui udara, laut dan darat,”tandasnya.
Terkait dengan pintu masuk ke Gorontalo, mulai tanggal 24 Desember hingga 2 Januari 2022, pemerintah akan memberlakukan pengetatan di pintu-pintu masuk seperti bandara, pelabuhan laut, dan empa batas daerah untuk akses darat. Sesuai edaran yang ada, setiap pelaku perjalanan yang masuk ke Gorontalo pada periode tersebut, wajib memiliki sertifikat vaksin dosis dua, dan menunjukan hasil rapid antigen negatif yang berlaku 1×24 jam. “Kalau tidak yah mohon maaf, tidak bisa masuk (Gorontalo),”ujar kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro, kepada Gorontalo Post, baru-baru ini.
Omicron di Indonesia Berasal dari luar negeri
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan kasus positif COVID-19 akibat varian Omicron yang ada di Indonesia seluruhnya berasal dari orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri. “Sudah terbukti bahwa semua kasus (Omicron) yang ada di Indonesia adalah imported case atau kasus yang masuk dari luar negeri,” kata Budi dalam konferensi pers PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin. Budi menyatakan bahwa pasien Omicron pertama yang terkonfirmasi pada Kamis (16/2) dengan inisial N yang merupakan petugas pembersih di Wisma Atlet Kemayoran itu, telah terpapar sejak 8 Desember 2021.
Pasien tersebut telah tertular oleh seorang wanita Indonesia yang datang kembali ke Tanah Air pada tanggal 27 November 2021 dari Nigeria. Dengan adanya temuan kasus tersebut, katanya, semua kasus yang terjadi pada masa karantina dapat ditangkap dan dilacak dengan cepat. Sehingga, sampai saat ini varian Omicron tersebut belum ada yang menyebar keluar tempat karantina. “Oleh karena itu, perlu kita perketat kedatangan luar negeri dan karantina kita agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, London, Guyana di Amerika ini bisa terus kita jaga,” ucap dia.
Menurut Budi, meskipun Omicron belum tersebar luas di masyarakat, pemerintah perlu mulai memperketat kedatangan dari luar negeri. Sebab, dalam waktu seminggu terakhir telah terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk negara. Sedangkan pada masyarakat, vaksinasi perlu lebih dipercepat. Karena selain dapat melindungi dari berbagai macam varian COVID-19, sedikit lagi Indonesia bisa mencapai target yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan rincian, vaksinasi per 20 Desember 2021, dari sekitar 260 juta dosis vaksinasi, sebanyak 152 juta warga sudah mendapatkan suntik vaksin dosis pertama. Sedangkan 107 juta warga sudah mendapatkan suntik dosis kedua. Pada vaksinasi anak yang baru berjalan selama sepekan, Budi menyebutkan vaksinasi yang dilakukan sudah mencapai 542 ribu suntikan. “Untuk mengejar target WHO yang 40 persen dari total populasi atau sekitar 108 juta, kami rasa dalam dua hari ke depan kita sudah bisa mencapai target WHO full 40 persen dari populasi dua kali suntik,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan ke depannya jenis vaksin yang akan banyak masuk ke Indonesia adalah merek Pfizer dan AstraZeneca. Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi dengan tidak memilih-milih jenis vaksin tertentu guna menghambat masuknya Omicron ke dalam komunitas lokal. “Jadi, kedatangan luar negeri harus dihambat, tes WGS diperketat, vaksinasi dipercepat dan protokol kesehatan PeduliLindungi juga kita perketat,” tegas dia. (tro/antara)












Discussion about this post