GORONTALO, GP – Bagi Walikota Gorontalo, Marten Taha, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, baik itu daerah maupun pusat dalam mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) akan sia-sia jika masyarakat tidak patuh.
“Memutus mata rantai penyebaran Covid-19 kuncinya ada di masyarakat. Ya, program-program dan segala upaya yang kita lakukan selama ini akan menjadi sia-sia, apabila masyarakat tidak mematuhinya,” ujar Marten saat meninjau penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di Kelurahan Tomulobutao, Kamis (8/7) kemarin.
Untuk itu, Marten berharap masyarakat dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam menekan penyebaran virus Corona. Caranya, kata Marten, cukup patuh dengan edaran maupun aturan yang berkaitan dengan penegakkan disiplin protokol kesehatan.
“Kalau sudah dibatasi jam 9 malam, tidak usah lagi keluyuran ke mana-mana. Begitu juga dengan pemilik cafe, restoran, tempat hiburan malam dan tempat-tempat yang selama ini menjadi kerumunan warga, kalau diminta untuk tutup jam 9, ya tutupnya juga jam 9. Disini, kami tidak menghalang mereka untuk berpenghasilan. Hanya saja, situasi saat ini, kasus aktifnya lagi naik,” ucap Marten.
Pada kesempatan itu, Marten juga mengungkapkan, pihaknya mengakui saat ini yang masih banyak terjadi kerumunan adalah wilayahnya. Hal ini, kata Marten, karena Kota Gorontalo merupakan pusat aktivitas masyarakat Provinsi Gorontalo. Untuk menangani hal ini, kata Marten, butuh peran semua pihak, terutama masyarakat.
“Kota adalah pusat aktivitas masyarakat, sehingga melarang warga untuk datang ke kota tidak hanya menjadi tugas Pemkot, butuh peran semua pihak, termasuk masyarakat. Semua tempat-tempat tongkrongan sudah kita beri edaran, jam 9 malam tutup. Tidak ada lagi aktivitasnya. Kita ingin masyarakat tidak berkerumun untuk memutus mata rantai covid,” tandasnya.
Sementara itu, terkait peninjauan penerapan PPKM di Tomulobutao, Marten mengungkapkan bahwa dirinya ingin meastikan memastikan bahwa PPKM mikro berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan,
“pertama melakukan 3 T, testing, tracing dan treathment. Kemudian pelaksanaan 5 M, menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengungaringi mobilitas. Ini kita pastikan dilaksanakan petugas posko yang ada di masing-masing kelurahan, sampai dengan tingkat rt/rw,” tutup Marten.(rwf)











Discussion about this post