GORUT-GP – Dari sekitar 57 ribu pekerja yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), baru 20 persen yang difasilitas oleh asuransi. Penegasan ini disampaikan oleh Bupati Kabupaten Gorut, Indra Yasin pada akhir pekan kemarin usai pertemuan dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Gorontalo.
Bupati menjelaskan bahwa pemerintah daerah berencana akan mengikutsertakan seluruh pekerja yang ada pada BPJS Ketenagakerjaan, “Namun itu akan dilakukan secara bertahap” tegasnya. Untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mempekerjakan Pegawai Tidak Tetap (PTT), dari jumlahnya sekitar 30an dinas kata Indra, baru sekitar 12 OPD yang mendaftarkan kepesertaan PTT mereka.
“Tentunya saya berharap kepada seluruh OPD untuk dapat memperhatikan hal ini dan mendaftarkan seluruh PTT mereka untuk kepesertaan jaminan keselamatan kerja” himbaunya. Selain PTT, ada juga Guru Tidak Tetap (GTT) yang diharapkan tentu untuk dapat masuk juga dalam kepesertaan jaminan keselamatan kerja atau asuransi. Bupati menjelaskan bahwa untuk petani dan nelayan memang ada program asuransinya.
“Yang sementara kita rancang saat ini yakni untuk para pengemudi bentor maupun sopir” kata Indra. Kenapa harus diasuransikan, Indra menegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas tentu setiap pekerjaan ada risikonya terutama terhadap kecelakaan walaupun memang tidak kita inginkan.
“Setidaknya saat para pekerja melaksanakan tugasnya, entah itu pengemudi bentor, sopir, petani, nelayan dan apapun itu pekerjaannya, setidaknya ada jaminan” ujarnya. Sehingga pihak keluarga yang ditinggalkan di rumah tidak merasa khawatir lagi ketika sewaktu-waktu terjadi musibah, karena ada jaminan terhadap pekerja tersebut. (abk)













Discussion about this post