LIMBOTO—GP— Warga di Kecamatan Limboto dan sekitarnya tak perlu ragu membeli makanan buka puasa atau takjil di kawasan menara Limboto. Pasalnya, dari sidak yang dilaksanakan BPOM Gorontalo, Kamis (15/4), makanan takjil di Limboto aman dan tak terdapat bahan pengawet.
Kepala BPOM Gorontalo Agus Yudi Prayudana,S.Farm.,Apt, giat ini dilakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan perdagangan untuk memastikan panganan takjil aman bagi warga di Kabupaten Gorontalo. “Alhamdulillah dari 57 makanan takjil yang kita ambil sampelnya untuk dites semuanya negatif dari jenis zat yang diuji yakni formalin, boraks dan pewarna tekstil (Metanil Yellow dan Rhodamin B) atau bahan pengawet, jadi warga tak perlu khawatir,” ungkap Agus.
Lanjut dikatakan untuk Kabupaten Gorontalo sendiri ada tiga titik yang dilakukan sidak, dimana kemarin sudah dilakukan di wilayah Kecamatan Dungaliyo, Batudaa, Bongomeme, Tibawa dengan uji sampel 32 sampel dan Alhamdulillah negatif dilanjutkan hari ini (kamis.red) dilakukan uji sampel di kecamatan Limboto dan rencananya besok akan dilanjutkan di wilayah Telaga cs. “Alhamdulillah dari hasil uji sampel yang sudah kita lakukan sejak pertama puasa sampai dengan saat ini semua hasilnya negatif dan belum ditemukan makanan yang mengandung formalin, boraks atau zat pewarna dan semoga ini terus dijaga oleh para pedagang takjil,” harap Agus.
Ia juga menambahkan, selain melakukan uji sampel, mereka juga memberikan bantuan kepada para pedagang UMKM, seperti celemek, handsanitezer agar mereka bisa menjaga kebersihannya apalagi saat ini masih di zaman pandemi agar bisa dipastikan mereka tidak menularkan virus covid-19 pada saat melakukan jual beli. “Kami juga melakukan pengawasan pemeriksaan agar pangan takjil bebas dari bahan berbahaya, kalaupun ada kita dapatkan pangan berbahaya pastinya kita akan lakukan pembinaan terlebih dahulu dan melakukan sosialisasi tentang tata cara pengelolaan dan pengemasan yang baik agar tidak menjual beli makanan berbahaya dan kita tidak tindaki tetapi diutamakan pembinaan,” tandas Agus.
Ia juga bersyukur untuk tahun ini alhamdulillah belum ada ditemukan bahan makanan berbahaya walaupun memang ditahun-tahun sebelumnya saat melakukan uji sampel panganan takjil ditemukan bahan berbahaya. “Alhamdulillah untuk tahun ini belum ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya untuk dikonsumsi dan kami berharap, warga pun sudah mulai mengetahui akan bahaya bila makanan dicampur dengan bahan atau zat berbahaya,” tandas Agus. (Wie)











Discussion about this post