LIMBOTO—GP—Meskipun untuk bulan ramadan masih dimasa pandemi, namun untuk kali pertama di massa pandemi ini pemerintah daerah tidak melarang masyarakat untuk melaksanakan ibadah sholat di masjid, namun begitu tetap menjaga bahkan memperketat protokol kesehatan. Hal ini terungkap dari rapat Forkopimda kemarin.
Ketua DPRD Syam T Ase mengatakan, dengan dibukanya warga untuk sholat di masjid tentunya akan dibarengi dengan pengawalan ketat terkait protokol kesehatan. “Saran saya tadi di rapat Forkopimda harus ada tanggungjawab dari ketua-ketua takmirul masjid terkait pelaksanaan sholat yang harus mematuhi protokol kesehatan,” jelas Syam.
Dikatakan Syam setelah rapat Forkopimda ini diharapkan tripika harus dilibatkan yakni polsek, polres, camat, ramil dan kepala desa. “Harus diundang seluruh ketua takmirul masjid dan buat perjanjian untuk memperketat protokoler kesehatan saat pelaksaanaan sholat selama bulan ramadhan, dan jika ada kesepakatan tentunya ketua takmirul akan bertanggungjawab dan artinya tanpa diawasi mereka para pengurus takmirul akan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” jelas Syam.
Lanjut dikatakan Syam bukan saja terkait masalah sholat untuk pelaksanaan kegiatan lain selama bulan ramadan seperti pasar senggol pun tentunya akan berbeda, dimana tidak akan difokuskan disatu tempat saja tetapi akan dibagi dimasing-masing dapil dan akan dicarikan lokasinya yang akan disepakati menjadi lokasi untuk pasar senggol.
“Jadi antisipasi terjadi penumpukan massa disaat pasar senggol, sehingga pasar senggol tetap ada tetapi akan dibagi perdapil, sehingga akan ada 5 tempat untuk pasar senggol, sehingga tidak akan terjadi penumpukkan massa dipusat ibukota,” jelas politisi PPP ini.
Syam menambahkan, untuk warga yang akan menjual takjil pun Bupati meminta agar dari sekarang mengajukan permohonan dan pastinya akan mematuhi peraturan yang ketat terkait covid-19 dan jika tidak mematuhi aturan pastinya tidak akan diberikan izin, karena biasanya terjadi penumpukan di bawah menara, sehingga itu akan diatur.
“Bisa saja diantara masjid dan kantor DPRD dan juga di tempat foodcourt, meskipun foodcourt belum dibuka tetapi selama ramadan bisa dipergunakan,” ungkap Aleg tiga periode ini.
Ia berharap nanti pada pelaksanaan ramadan 1422 Hijriah ini semarak ramadan akan kembali terasa walaupun memang masih dimasa pandemi, sehingga yang diharapkan adalah kesadaran bersama dimana untuk tahun ini memang tak dilarang untuk sholat dan lainnya.
Tak seperti tahun kemarin tetapi tentunya tetap paham akan protokol kesehatan dan tetap memberlakukan protkes di masjid dan juga tetap menjaga diri kita untuk selalu waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker.
“Semoga tidak akan bertambah lagi pasien covid dan dengan adanya vaksin wabah ini bisa segera berakhir dan tidak akan ada klaster ramadhan,” harap aleg dapil Batudaa cs ini. (Wie)
Comment