Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Provinsi Gorontalo kini memiliki 16 perguruan tinggi, terdiri atas 12 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Meski jumlahnya terus bertambah, kehadiran kampus-kampus tersebut belum sepenuhnya menjawab persoalan rendahnya akses pendidikan tinggi di daerah ini.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Gorontalo, Azis Rachman, mengungkapkan bahwa angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Gorontalo masih di bawah 35 persen. Angka ini menunjukkan banyak lulusan SMA/SMK yang belum mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
“Kalau kita lihat rasio per wilayah, dibandingkan dengan Sulut jumlah kita jauh lebih sedikit. APK juga tidak lebih dari 35 persen. Ini indikator jelas bahwa kebutuhan pendidikan tinggi di Gorontalo masih perlu didorong,” ujar Azis.
Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan serius bagi para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun pihak kampus, agar tidak hanya menambah jumlah perguruan tinggi, tetapi juga memastikan akses yang lebih merata dan terjangkau.
Meski begitu, Azis tetap mengapresiasi peran PTS yang sudah memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan. Dengan semakin banyaknya pilihan kampus, masyarakat memiliki kesempatan lebih luas untuk melanjutkan studi sesuai minat dan kebutuhan. Setiap PTS, kata dia, juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan.
“PTS di Gorontalo berusaha meningkatkan kualitas melalui strategi beragam, mulai dari pengembangan fasilitas hingga pembukaan program studi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja,” jelasnya.
Azis menegaskan bahwa upaya meningkatkan APK harus menjadi agenda bersama. Tanpa akses yang lebih luas dan merata, banyak anak muda Gorontalo akan tertinggal dari daerah lain dalam memperoleh pendidikan tinggi. (Tr-76)













Discussion about this post