Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Upaya melestarikan bahasa daerah Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Gorontalo memberlakukan wajib bahasa daerah Gorontalo yang diberlakukan setiap setiap hari jumat di lingkungan pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Ini terungkap dari penutupan Festival Tunas Bahasa Ibu yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo di Taman Budaya Limboto, Sabtu malam (18/10/25).
Bupati Sofyan menegaskan, pentingnya langkah ini untuk menghindari kepunahan bahasa Gorontalo yang mulai terkikis akibat perkembangan zaman serta dominasi bahasa asing dan bahasa Indonesia.
“Dari 11 warisan budaya tak benda di daerah ini, bahasa daerah termasuk yang harus kita jaga, terutama di wilayah Atinggola dan Suwawa. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,”ungkapnya.
Untuk memastikan penerapan kebijakan ini, Bupati mewajibkan para kepala dinas mengawasi dan melaporkan pegawai yang tidak menggunakan bahasa Gorontalo. “Ada sanksi denda yang akan masuk dalam kotak stunting di setiap dinas sebagai bentuk pengawasan ketat,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab Gorontalo tengah menunggu hasil koordinasi dengan Kementerian Pendidikan untuk memasukkan kembali bahasa Gorontalo sebagai mata pelajaran wajib dalam kurikulum sekolah, khususnya pada muatan lokal (Mulok). Rencana ini akan dituangkan dalam Peraturan Bupati yang mewajibkan seluruh sekolah mengajarkan bahasa Gorontalo.
“Kami juga memberikan perhatian khusus kepada siswa yang hendak tamat, agar menguasai bahasa Gorontalo. Bahasa ini harus menjadi identitas yang membanggakan,” tambah Sofyan saat melantik guru pengajar bahasa Gorontalo pada malam itu. Tidak hanya itu, seluruh pembawa acara resmi pemerintah juga diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Gorontalo secara bersamaan.
Lanjut dikatakannya, Bahasa Gorontalo adalah warisan nenek moyang yang harus kita jaga dan banggakan. Jangan sampai kita malu menggunakan bahasa sendiri, atau malah bercampur aduk dengan bahasa daerah tetangga dan bahasa Indonesia.
“Langkah strategis ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan bahasa Gorontalo demi menjaga kearifan lokal dan memperkuat jati diri masyarakat Gorontalo,” pungkasnya. (Wie)













Discussion about this post