Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Pengawasan terhadap suplai bahan mentah hingga pengolahan makanan pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tengah kian diperketat. Menyusul dugaan keracunan belasan siswa di salah satu sekolah menengah kejuruan di Gorontalo usai menyantap MBG.
Pantauan Gorontalo Post, pengawasan di dapur MBG langsung dilakukan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Tengah Indah Ali. Bahan mentah seperti sayuran, hingga ikan yang diantar menggunakan mobil diperiksa secara teliti satu persatu.
“Ya, jika bahan mentah seperti ikan, atau sayuran yang diantar tidak sesuai standar atau spesifikasi, maka kami minta kembalikan dan untuk ditukar dengan yang baru dan masih segar,” kata Indah Ali.
Untuk bahan mentah pihaknya jelas Indah Ali, langsung memesan kepada pihak suplair langsung bukan dibeli pasar. Misalnya untuk sayuran langsung dibeli ke supplier yang memiliki kebun sayur dengan jumlah yang banyak.
Pun begitu, dengan pengolahan makanan hingga pembersihan nampan atau ompreng makanan juga diawasi ketat. Saat ini pihaknya ungkap Indah, mempekerjakan karyawan dapur MBG sebanyak 50 orang yang memiliki tugas masing-masing, mulai dari tukang masak, petugas distribusi makanan hingga cleaning service. Para karyawan di ruang dapur MBG juga diawasi menggunakan kamera CCTV yang stanby 1×24 jam.
“Untuk distribusi MBG di Kota Tengah sebanyak 3.231 siswa-siswi pada 16 sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah pertama (SMP) atau MTs, selain itu juga siswa-siswi di tingkat SMU/SMA,” jelasnya.
Indah juga mengakui dugaan keracunan kemarin baru yang pertamakali. “Selanjutnya kami memperketat SOP (Standar Operasional Prosedur) pengolahan makanan dalam dapur MBG. Hasil pemeriksaan sampel dari dinas Kesehatan dan dari BPOM kita masih tunggu selama 14 hari,” tutup Indah Ali. (roy)











Discussion about this post