Gorontalopost.co.id, PUNCAK BOTU — Saat berkunjung ke Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (17/9), salah satu pimpinan DPRD Provinsi (Pimdeprov) Gorontalo, Ridwan Monoarfa diterima langsung Wali Kota Bandung, Mohammad Farhan.
Pada pertemuan, Wakil Ketua Deprov dari Fraksi Nasdem itu membahas pengelolaan sampah bersama Wali Kota Bandung. Saat berdialog, keduanya sepakat bahwa persoalan sampah bukan sekadar masalah teknis, melainkan juga mencerminkan karakter, budaya, dan peradaban masyarakat.
Wali Kota Bandung, Mohammad Farhan, menegaskan bahwa perlakuan masyarakat terhadap sampah menjadi cerminan tingkat kesadaran dan budayanya. “Memperlakukan sampah menunjukkan tingkat budaya, kesadaran, dan peradaban masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Ridwan Monoarfa memaparkan beberapa poin penting yang menjadi catatan dalam dialog tersebut, antara lain soal cermin kesadaran lingkungan. Bahwa membuang sampah sembarangan menandakan rendahnya kepedulian.
Sedangkan budaya memilah dan mendaur ulang menunjukkan kesadaran kolektif yang tinggi. Selanjutnya cermin disiplin sosial. Ridwan menguraikan, kebersihan ruang publik mencerminkan budaya disiplin dan penghargaan terhadap ruang bersama.
“Juga cermin nilai ekonomi dan inovasi. Sampah dapat menjadi sumber daya baru, seperti kompos, energi, hingga bahan baku daur ulang, yang menunjukkan kreativitas dan inovasi masyarakat,” ungkapnya.
Juga cermin identitas dan peradaban. Menurut Ridwan, kota yang bersih dipersepsikan sebagai kota berbudaya dan berperadaban tinggi. Sebaliknya pengelolaan sampah yang buruk mencerminkan ketidakpedulian.
Ridwan menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dipandang lebih luas daripada sekadar urusan kebersihan fisik. “Sampah bukan hanya limbah, tapi juga cermin budaya yang merefleksikan kualitas masyarakat. Tidak heran jika kita diajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,” tegasnya. (rmb)












Discussion about this post