Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Kurang lebih 11 aktivis mahasiswa yang sempat diamankan Polda Gorontalo usai aksi demonstrasi di Simpang Lima Telaga pada Senin (1/9), akhirnya dibebaskan pada Selasa (2/9), sekitar pukul 20.00 Wita.
Pantauan Gorontalo Post, usai dibebaskan, para aktivis disambut oleh rekan-rekannya yang sudah berada di depan Mako Polda Gorontalo. Sebelumnya, pada siang hari, sejumlah organisasi mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di Polda Gorontalo, dengan tuntutan agar para aktivis dibebaskan.
Kapolda Gorontalo melalui Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum), Kombes Pol Dr. Ade Permana,S.I.K.,M.H. menjelaskan, para mahasiswa tersebut awalnya diamankan karena aksi unjuk rasa berujung ricuh dan bentrok dengan aparat Kepolisian.
“Dari aksi demo mahasiswa kemarin, ada kurang lebih 11 orang yang kami amankan untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemberkasan. Namun kasusnya belum kami naikkan ke penyidikan. Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka tidak ditahan, sehingga malam ini (Kemarin,red) sudah dibebaskan,” ungkap mantan Kapolresta Gorontalo Kota ini.

Lebih lanjut, Alumnus Akpol 2000 ini menegaskan, pembebasan para aktivis mahasiswa ini juga atas perintah Kapolda Gorontalo. Meski demikian, mereka diwajibkan membuat pernyataan tertulis untuk tidak lagi melakukan aksi demonstrasi yang berujung bentrokan, perusakan, ataupun pembakaran fasilitas umum. “Kalau nanti mereka kembali melakukan hal serupa, kasusnya akan kami naikkan kembali,” tegasnya.
Ditambahkan pula, pihaknya berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari. Silahkan menyampaikan aspirasi, akan tetapi tetap menjaga situasi dan kondusifitas. Penyampaian aspirasi pada dasarnya telah diatur dan tidak ada larangan. Hanya saja, jangan sampai menimbulkan aksi yang anarkis, perusakan dan lain sebagainya.
“Polisi pada dasarnya hadir untuk masyarakat. Kami pun tidak ingin menangkap mereka yang menyampaikan aspirasi di depan umum. Namun kalau sudah di luar batas atau tidak sesuai aturan, maka akan dilakukan upaya tegas,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu aktivis mahasiswa, Andy Taufik menyampaikan, dirinya bersama rekan-rekan belum terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dituduhkan. Namun ia mengakui kejadian ini menjadi pelajaran penting dalam menyampaikan aspirasi. “Kami akan lebih kondusif dalam melakukan aksi ke depan. Ini pengalaman berharga bagi kami semua,” ujar Andy Taufik usai dibebaskan. (tha/kif)










Discussion about this post