Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Republik Indonesia, TNI memberi kesempatan bagi warga Gorontalo untuk bisa melihat secara langsung salah satu alutsista kebangaan negara, yakni Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Banten 516 yang kini sedang berlabuh di pelabuhan Gorontalo.
KRI Teluk Banten 516 membuka Open Ship untuk masyarakat umum. Open ship ini dilakukan selama dua hari, dimulai Kamis (7/8) dari pukul 08.00 hingga 16.00 WITA dan pada Jumat (8/8) mualai dari pukul 08.00 hingga 11.00 WITA.
“Silakan masyarakat, termasuk pelajar SD, SMP, dan SMA, datang langsung. Tidak perlu daftar, cukup sampaikan izin ingin melihat kapal perang,” ujar Danlanal Gorontalo, Letkol Laut (P) Hanny Chandra Sukman. Selama kunjungan, pengunjung diwajibkan untuk mematuhi tata tertib yang berlaku, seperti tidak berdiri terlalu dekat dengan pagar kapal.
Sementara itu, PT Pelindo Regional 4 Gorontalo menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung kegiatan KRI Teluk Banten 516 di Pelabuhan Gorontalo. Kedatangan kapal perang ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan strategis yang digelar oleh TNI di Gorontalo.
Sebagai operator pelabuhan, Pelindo memastikan seluruh aspek pelayanan kepelabuhanan berjalan optimal, mulai dari kesiapan dermaga, alur sandar, hingga koordinasi operasional dan keamanan. Untuk menjamin kelancaran kegiatan, Pelindo telah melakukan koordinasi intensif dengan pihak TNI AD, TNI AL, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta Kepolisian Pelabuhan Gorontalo. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan proses sandar, debarkasi personel, dan pengelolaan logistik berlangsung tertib, aman, dan sesuai prosedur.
“PT Pelindo Regional 4 Gorontalo siap mendukung penuh kegiatan TNI AD yang bersinergi dengan kedatangan KRI Teluk Banten 516. Semua unit operasional telah disiapkan untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama kapal bersandar di pelabuhan,” ujar General Manager Pelabuhan Gorontalo, Hardin Hasjim.
Kegiatan ini tidak hanya memiliki nilai strategis di bidang pertahanan, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara BUMN kepelabuhanan, institusi TNI, dan kepolisian pelabuhan dalam mendukung pembangunan maritim dan kehadiran negara di wilayah pesisir.
ANGKUT PRAJURIT YONIF 715
Sementara itu, kehadiran KRI Teluk Banten di Gorontalo juga tak lepas dari kegiatan Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG. KRI Teluk Banten mengangkut 450 Prajurit Yonif 715/Motuliato Gorontalo yang baru saja menyelesaikan tugas pengamanan perbatasan negara antara RI dan Papua New Guinea (PNG).
“Kepulangan kalian adalah kebanggaan bukan hanya bagi satuan tetapi juga bagi rakyat dan negara,” ucap Danrem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Hardo Sihotang, saat meyambut seluruh prajurit Satgas Pamtas RI-PNG ke tanah bumi Gorontalo, kemarin.
Ia mengatakan, prajurit Yonif 715 telah menuntaskan amanah negara di wilayah perbatasan Papua, yang merupakan medan yang penuh tantangan, berisiko tinggi dan memerlukan kesiapsiagaan, disiplin serta keberanian. Penugasan selama 12 bulan tersebut kata Danrem, bukanlah tugas biasa namun sebuah bentuk pengabdian luar biasa bagi bangsa dan negara.
Menurut dia, tugas di Papua tidak hanya menuntut ketangguhan fisik dan mental, tetapi juga kebijaksanaan dalam bertindak di tengah tekanan alam yang berat, kompleksitas sosial serta ancaman dari kelompok bersenjata. “Kalian tetap tampil sebagai prajurit profesional dan humanis,” ujar dia. (tro)











Discussion about this post