Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Krisis lingkungan yang kian kompleks menuntut keterlibatan nyata perguruan tinggi. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjawab tantangan ini dengan bergabung dalam konsorsium nasional yang fokus pada riset tematik lingkungan, kurikulum hijau, dan indikator kampus berkelanjutan.
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara UNG dan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), bersama 40 perguruan tinggi lainnya, dalam Forum Rektor bertema “Kolaborasi Nasional dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” di Jakarta.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menegaskan bahwa perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan, bukan sekadar institusi akademik yang berdiri di “menara gading”.
“Kampus bagian dari entitas sosial. Ia tidak boleh hanya fokus pada akademik, tapi harus responsif terhadap persoalan nyata, termasuk krisis lingkungan,” tegasnya.
Prof. Fauzan juga menyoroti pentingnya peran kampus dalam mengatasi persoalan sampah, yang menyumbang hingga 40% dari permasalahan lingkungan nasional. Ia menyebut, program ini merupakan bagian dari visi besar Kampus Berdampak, yang bertujuan mendorong pendidikan tinggi menjadi aktor strategis dalam pembangunan berkelanjutan.
Senada, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, menekankan bahwa keterlibatan aktif kampus akan memperkuat arah kebijakan lingkungan nasional berbasis ilmiah.
“Apa yang disusun dan dijalankan oleh KLH akan lebih kuat dan terukur jika dikawal oleh institusi akademik. Kerja sama ini jadi pondasi bagi ekosistem kebijakan yang berkelanjutan,” ujarnya.
UNG, sebagai salah satu penandatangan MoU, berkomitmen mendukung penuh integrasi nilai-nilai lingkungan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan aksi nyata dari kampus untuk menekan dampak krisis lingkungan secara nasional. (Tr-76)












Discussion about this post