Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Masalah kesehatan masyarakat di pedesaan masih kerap luput dari perhatian, terutama terkait deteksi dini penyakit tidak menular. Merespons hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN PK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang bertugas di Desa Pontolo, Kecamatan Mananggu, membuka layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan menggandeng Puskesmas Mananggu sebagai bentuk pengabdian langsung kepada masyarakat.
Layanan ini digelar bersamaan dengan kegiatan Posyandu pada 10–11 Juli 2025, dan kembali dilanjutkan di Posko KKN pada 4–17 Juli 2025. Melalui program ini, mahasiswa melakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, asam urat, gula darah, serta pemantauan tumbuh kembang anak, dengan pendampingan tenaga medis dari Puskesmas.
“Program ini menjadi upaya konkret dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya memeriksa kesehatan secara rutin. Banyak warga yang datang, dan kami menemukan cukup banyak kasus hipertensi serta kadar asam urat tinggi,” ujar Koordinator Desa KKN, Dizan Richwanto Nugroho.
Selama dua hari pelaksanaan di posyandu, tercatat 45 warga dari remaja hingga lansia memanfaatkan layanan ini. Sementara itu, pada layanan di posko, dari tiga warga yang datang, seluruhnya menunjukkan tekanan darah di atas normal, menandakan perlunya perhatian lebih terhadap gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari.
Selain pemeriksaan, mahasiswa juga memberikan edukasi langsung mengenai bahaya penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan asam urat, yang sering muncul tanpa gejala tetapi berdampak besar jika tidak ditangani sejak dini.
Mahasiswa mendorong masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri dan segera mengakses fasilitas kesehatan terdekat bila ditemukan kondisi yang tidak normal. “Kami tak hanya memberi layanan kesehatan, tapi juga ingin menanamkan pola pikir preventif. Masyarakat perlu tahu bahwa pencegahan jauh lebih murah dan mudah dibanding pengobatan,” tambah Dizan.
Program CKG ini juga menunjukkan sinergi antara perguruan tinggi, puskesmas, dan pemerintah desa. Para Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Zainuddin, Ns., M.Kep., Dr. Sarinah Basri K., S.K.M., M.Kes., dan Ners Indra, S.Kep., secara aktif memantau dan membina mahasiswa agar program kerja benar-benar menyasar persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.
Meskipun masih ada warga yang enggan memeriksakan diri karena takut atau merasa belum butuh, partisipasi aktif aparat desa dan ajakan antarwarga mulai membentuk kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kesehatan.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa akan merekomendasikan warga yang hasil cek kesehatannya menunjukkan risiko tertentu untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di Puskesmas. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan literasi kesehatan dan membantu masyarakat desa membangun budaya hidup sehat secara berkelanjutan. (Mg12)












Discussion about this post